Bondowoso – kabarnusa24.com.
Banyak yang sudah dilakukan Muhammadiyah dan Aisyiyah di Bondowoso, diantara amal usaha itu antara lain, mendirikan sekolah muhammadiyah, sekolah aisyiyah, klinik muhamadiyah, yayasan anak yatim piatu, menyekolahkan anak anak yayasan aisyiyah hingga sarjana strata satu dan strata dua, dan lainnya, hal ini terungkap saat pembukaan acara ‘Musyawarah Daerah ke 6 Pimpinan Daerah Aisyiyah ke 6 Bondowoso’ dengan tema ‘Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Bondowoso’ di Aula Graha Ijen Bondowoso.
Ketua Aisyiyah Bondowoso Yayuk dalam kata sambutannya mengatakan, “Ormas Muhamadiyah dan Aisyiyah sebagai gerakan perempuan dan spiritual serta amal saleh, yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan terinspirasi oleh Quran surah An Nahl 97 bahwa barang siapa mengerjakan amal kebaikan maka akan dibalas dengan pahala yang lebih baik, Juga Muhamadiyah dan Aisyiyah berjuang untuk kesetaraan gender tanpa diskriminasi,” paparnya.
Bupati Bondowoso yang diwakili oleh Asisten 1 Haeriyah Yuliati mengatakan, “perempuan Aisyiyah Bondowoso punya peran penting dan sumbangsih bagi Bondowoso, dan, Musda ini merupakan wujud nyata peran perempuan Bondowoso, Ayo Aisyiyah bergerak maju memajukan Bondowoso, ‘ kata nya.
Juga, Aisyiyah Bondowoso telah melakukan pemberdayaan ekonomi. Ketua Muhamadiyah Bondowoso Malik S.Ag. mengatakan, “perempuan Aisyiyah harus mandiri dan tidak boleh tergantung pada orang lain, dan, aisyiyah wajib untuk bisa berkompetisi dan responsif, sebagaimana yang dicontohkan Nabi Ibrahim yang pergi meninggalkan istri dan bayi nya di padang pasir, namun Siti Hajar dan anak nya Ismail mampu mandiri, ” Katanya.
Malik menerangkan aisyiyah Bondowoso dan Muhamadiyah Bondowoso sudah melakukan amal usaha diantaranya mendirikan sekolah Muhamadiyah. Dan, rencana akan mendirikan SD Aisyiyah di Cindogo Tapen,
selain itu juga, akan mendirikan Klinik Muhamadiyah di jalan Panjaitan dekat SMA 2 Bondowoso, bahkan panti Aisyiyah di belakang pendopo bupati, sudah mampu menyekolahkan anak anak asuhnya ke universitas Muhamadiyah Jember hingga menjadi dosen di universitas Muhamadiyah Jember dan universitas Ahmad dahlan jogja.
Ketua PW Aisyiyah Jatim Dra Rukmini MAp mengatakan dalam musda aisyiyah di bondowoso dihadiri oleh anggota , peserta dan peninjau, namun yang punya hak pilih adalah peserta, juga, Rukmini mengusulkan agar istri dari KH Ahmad Dahlan yakni Nyai Walidah agar disosialisasikan bahwa beliau adalah Pahlawan Nasional, Sebab beliau perjuangan beliau sangat besar jasa bagi kemerdekaan Indonesia. Selain itu, Nyai Walidah lah yang membuat Majalah Muhamadiyah dalam tiga bahasa,
Rukmini juga meminta aisyiyah dan Muhamadiyah untuk memajukan Bondowoso.
(Eko/AR).