Sekapur SirihReligi

The Power of Niat “Niat Memiliki Banyak Keutamaan”

6
×

The Power of Niat “Niat Memiliki Banyak Keutamaan”

Sebarkan artikel ini
The Power of Niat "Niat Memiliki Banyak Keutamaan"

The Power of Niat “Niat Memiliki Banyak Keutamaan”

Kabarnusa24.Com, Apalah arti malam jika tanpa bulan dan bintang
Apalah arti musim semi tanpa bunga-bunga yang bermekaran_
Dan apalah arti ibadah tanpa niat beriringan.

Mungkin di mata kita, niat hanyalah masalah sepele.
Jangan salah lho yaaa,, niat bukan sekedar aksesioris. Ia bahkan merupakan intisari dari setiap perbuatan.

Niat memiliki banyak keutamaan. Oleh sebab itu, Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad mengajarkan kita dalam kitab Risalah Mu’awanah tentang niat sebelum kita melakukan amal-amal saleh.

Diantara kehebatan niat adalah:

1. Niat Lebih Baik Dari Perbuatan Itu Sendiri.

Seperti hadits Rasulullah saw:

نية المؤمن خير من عمله

“Niat seorang mukmin itu lebih baik dari perbuatannya.”

Bukan berarti kita cuma niat tapi nggak dikerjain, tapi niat itu lebih baik karena niat akan terjaga dari riya’ ataupun kesombongan.

Tapi, kalau udah niat bener-bener terus dia nggak bisa ngerjain karena suatu udzur, maka dia tetap mendapatkan pahala dari yang dia niatkan.

Bagaimana jika kita berniat melakukan amal shaleh dan berhasil mewujudkannya ya? Pasti pahalanya berlipat ganda.

2. Setiap Orang Mendapat Pahala Dari Segala Kebaikan Yang Diniatkannya.

Rasulullah saw bersabda:

إنما اﻻعمال بالنيات وإنما لكل امرئ ما نوى

“Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung pada niatnya. Dan setiap orang mendapatkan apa-apa yang ia niatkan.”

Maksud hadits ini ialah walaupun pekerjaan yang kita lakukan itu kecil, tapi jika kita memiliki niat yang besar maka seperti itulah pahala yang akan kita dapatkan.

Diriwayatkan bahwa nanti di hari kiamat ada seseorang memiliki pahala yang sangat banyak, seperti haji, sedekah, sholat dll. Namun, dia sendiri merasa heran, karena ia merasa bahwa dia tidak pernah melakukannya di dunia.

Dia pun bertanya kepada Allah, “Ya Allah, pahala apa ini? Aku tidak pernah melakukan amalan sebanyak ini.”

Allah menjawab, “Ini adalah pahala dari amal yang telah kamu niatkan di dunia sekalipun kamu belum sempat mengerjakannya.”

3. Niat Adalah Syarat Keabsahan Suatu Ibadah.

Andaikan seseorang berwudhu tanpa niat, maka wudhunya nggak ada artinya kecuali cuma basah kuyup. Kaya gitu juga amal-amal yang lain seperti sholat dan puasa.

4. Dengan Niat, Kebiasaan Bisa Bernilai Ibadah.

Misalnya dalam hal makan minum. Hukum makan dan minum adalah mubah, kita nggak dapat pahala sebanyak apapun kita makan. Tapi, kalau kita makan dengan niat sebagai penguat dalam berbuat ta’at, maka Allah akan memberi kita pahala. So, jangan lupa Slalu niat baik tiap waktu yaaa.

Diceritakan, ketika Raja Namrud menyiapkan api untuk membakar Nabi Ibrahim, datanglah dua hewan; katak dan cicak. Keduanya meniupkan angin ke api tersebut.

Lalu turunlah malaikat untuk menanyai keduanya. Malaikat terlebih dulu menanyai katak, “Untuk apa kau meniup api?”
Katak menjawab, “Untuk memadamkan api itu.”
Malaikat berkata “Tubuhmu kecil, tiupan mu tidak akan mampu memadamkan api sebesar itu.”
Katak menjawab lagi, “Aku tak peduli, yang penting aku sudah berusaha untuk memadamkan api itu.”
Malaikat pun berpindah ke cicak dan menanyainya alasan cicak meniup api.
Cicak menjawab, “Agar api itu lebih besar berkobar.”
Si malaikat itu pun pergi.

Dan dari kejadian ini, si katak menjadi mulia. Allah melarang manusia untuk membunuhnya. Sedangkan cicak menjadi terhina dan syariat menganjurkan untuk membunuhnya.

Kemuliaan dan kehinaan mereka berdua tak lain hanya karena niat yang dimiliki keduanya.

Jika hewan saja memiliki posisi yang berbeda di sisi Allah karena niat, lalu bagaimana dengan manusia?

Ayo dari sekarang kita memperbaiki dan memperbanyak niat dalam keseharian kita, seperti para ‘ulama di zaman dulu yang setiap paginya dipenuhi dengan berbagai niat karena mereka tahu jika seseorang memiliki 1 niat baik, maka Allah akan membukakan 70 pintu taufik untuknya.

Mulailah keseharian dengan kita dengan berniat!

نويت كما نوى سلفنا الصالحون

“Aku berniat sebagaimana yang telah diniatkan para pendahulu yang Sholeh.”

 

y-wa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *