Sekapur SirihReligi

5 Ujian Manusia Didunia (Part 3)- Ujian Kenikmatan yang Harus Disyukuri

4
×

5 Ujian Manusia Didunia (Part 3)- Ujian Kenikmatan yang Harus Disyukuri

Sebarkan artikel ini
5 Ujian Manusia Didunia (Part 3)- Ujian Kenikmatan yang Harus Disyukuri

5 Ujian Manusia Didunia (Part 3)-
Ujian Kenikmatan yang Harus Disyukuri

Kabarnusa24.Com, Didalam kehidupan manusia, Allah SWT telah banyak sekali mengkaruniakan nikmat, baik yang terlihat, seperti harta, kesehatan, dan keluarga, maupun nikmat yang tak terlihat, seperti sel dalam tubuh, syaraf-syaraf, nafas, dan akal. Semua ini merupakan bentuk ujian manusia yang Allah berikan kepada para hamba-Nya agar mereka pandai bersyukur atas karunia yang telah diberikan atasnya.

Untuk itu, mari kita mengingat kembali kisah Nabi Sulaiman ‘alaihissalam, di mana Allah Ta’ala mengujinya dengan kenikmatan yang amat agung. Kenikmatan tersebut berupa kerajaan yang menjulang tinggi, pasukan yang kuat dari kalangan jin dan binatang, dan kemampuan berbicara dengan binatang serta mengendalikan awan (Al-Qurthubi, al-Jami’ li al-Ahkam Al-Qur’an, 15/202).

Namun, ini semua merupakan ujian Allah yang disadari oleh Nabi Sulaiman ‘alaihissalam, sehingga ia berkata sebagaimana yang diabadikan Allah dalam firman-Nya,

هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ۖ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ.

“Ini termasuk karunia Rabbku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barang siapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barang siapa ingkar, maka sesungguhnya Rabbku Mahakaya, Mahamulia.” (QS. Al-Naml: 40).

Dengan kesadaran tersebut, Nabi Sulaiman ‘alaihissalam lulus dari ujian itu lantaran ia selalu menggunakan kenikmatan tersebut guna mendekatkan diri kepada Allah. Kemudian Allah pun mengabarkan bahwa ia termasuk sebaik-baik hamba karena ketaatan dan rasa syukurnya,

وَوَهَبۡنَا لِدَاوُۥدَ سُلَيۡمَٰنَ ۚ نِعۡمَ ٱلۡعَبۡدُ إِنَّهُۥٓ أَوَّابٌ

“Dan kepada Daud Kami karuniakan (anak bernama) Sulaiman; dia adalah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah).” (QS. Sad, Ayat 30)

Maka, siapa yang senantiasa bersyukur atas karunia yang Allah SWT berikan, ia layak dinyatakan sebagai pemilik iman yang jujur dan layak mendapatkan gelar sebagai sebaik-baik hamba.

Bersambung (Part 4)……

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *