Jadikan Masjid tempat ‘ketemuan’ kita dan Allah SWT yang paling indah
Kabarnusa24.Com, Masjid merupakan tempat yang suci bagi umat islam tempat dimana untuk beribadah melaksanakan perintah sholat lima waktu dengan berjamaah sebagai wujud ketaqwaan dan rasa syukur. Di
dalam riwayatnya Rasulalloh SAW bersabda :
:قال رسول الله صلى الله عليه و سلم
احب البلاد الى الله مساجدها، و ابغض البلاد الى الله اسواقها
Tempat yang paling Allah cintai adalah Masjid-masjidnya, & tempat yang paling Allah benci adalah pasar-pasarnya.
Masjid adalah tempat ‘ketemuan’ kita sama Allah yang paling indah.
Bukanlah Mall ataupun Cafe yang kita idolakan. Dan Allah tak akan lelah menanti kita meskipun masjid tak mempunyai waktu ‘Open & Close’. Allah sedang menanti konsultasi kita, Allah sedang menanti rengekan, tangisan, & pintahan kita.
Lalu apa sih yang kita lakukan di masjid? Jelas, masjid adalah tempat untuk sholat, membaca quran, berdzikir, menghadiri majelis, dll. Dan dianjurkan kita untuk berniat i’tikaf mulai awal kita menginjakkan kaki di masjid.
Disebutkan ada salah satu Habaib yang kakinya mengalami penyakit yang membutuhkan amputasi. Habib itu pun memerintahkan untuk melaksanakan amputasi ketika beliau sholat. Karena ketika itu beliau sedang merasakan kenikmatan yang tiada dua nya, sehingga ia tak akan merasakan sakitnya. Masya Allah!!!
Dan disebutkan pula di qosidah Alhabib Ali Alhabsyi (Shohibul Maulid Simtudduror):
قولوا ان علي قد شفا # ان شفائه فعل الصلاة
Mereka berkata sesungguhnya Habib Ali tlah sembuh # karena kesembuhannya adalah dengan sholat.
Sangat jauh bukan dari kita? Yang menggantungkan kesembuhan kita kepada Pak Dokter.
Lalu… Bagaimana hubungan kita dengan Allah SWT? Apakah kita telah mengikat erat tali hubungan kita dengan Allah? Apa bahkan membiarkan & tak menyadari bahwa tali itu telah terputus?
Allah pun memberi kita Surat Cinta.,
“Wahai hambaku… ketika kau mendapat surat dari kekasihmu, kau sangat senangn…. Kau pun menjaganya dengan baik. Tetapi, ketika kau mendapat surat dariku (yakni Quran, sholat, dll) kau mengabaikannya. Itu sangat membuatku kecewa… Seperti itu pula ketika kau mendapat hadiah dari kekasihmu. Kau sangat senang, seakan-akan tak ada nikmat yang bisa menandinginya. Lalu, bagaimana dengan kenikmatan yang Ku beri?
Bagaimana perasaanmu setelah membaca surat tadi? Apakah kita tak ingin sering bersinggah dirumahnya untuk sekedar melakukan sholat ataupun lebih dari itu? Marilah mari menjadi kekasih Allah, karena dengannya, kita tak akan pernah kecewa.
y-wa