Kabupaten Bekasi – Jawa Barat || Kabarnusa24.Com
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Pebayuran, terus bergerak mendistribusikan air bersih bagi warga yang mengalami kekeringan.
BPBD bersama FPRB kembali membantu warga yang mengalami krisis air bersih di berbagai desa di wilayah utara Kabupaten Bekasi. Salah satunya di Desa Bantarjaya, Kecamatan Pebayuran yang dilaksanakan pada Minggu (10/09/2023).
Ketua Forum Pengurangan Risiko Becncana (FPRB) Kecamatan Pebayuran, Ahmad Syarifudin menyampaikan, sebanyak 13.000 liter air bersih telah disalurkan ke warga Kampung Jujuluk Desa Bantar Jaya. Bantuan air bersih tersebut diberikan ke sekitar 59 KK di wilayah Desa Bantarjaya.
“Kami dari FPRB Kecamatan Pebayuran telah bekerjasama dan bersinergi dengan BPBD Kabupaten Bekasi dalam pelaksanaannya. BPBD telah menyalurkan air bersih sebanyak 5.000 liter, sedangkan FPRB telah menyalurkan sebanyak 8.000 liter air bersih siap minum. Warga perlu air bersih karena sumber air mereka sudah banyak yang kering atau tidak keluar air dari sumurnya. Ada juga yang keluar airnya tapi cuma sedikit,” ujarnya pada Senin, (11/09/2023).
Dia menambahkan, kekeringan di wilayah tersebut mulai berdampak sejak akhir bulan Agustus lalu dan tahun ini merupakan kali pertama Desa Bantarjaya mengalami kekeringan.
“Mayoritas masyarakat menggunakan sumur galian dan sedikitnya menggunakan sumur bor atau jetpam. Baru kali ini di Desa Bantarjaya mengalami kekeringan, di tahun-tahun sebelumnya belum pernah mengalami kekeringan,” tambahnya.
Selain menyuplai air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan, pihaknya juga mendistribusikan air bersih di sumur galian warga setempat.
“Selain ketempat air seperti galon, ember dan dirigen, ada juga kita isikan ke dalam sumur galian,” jelasnya.
Ke depannya, kata dia, pihaknya juga berencana akan mengajukan toren penampungan air bersih ke pihak terkait untuk warga. Supaya memudahkan warga setempat dalam menampung air bersih. Sehingga, nantinya air yang ditampung dapat digunakan kembali untuk keperluan sehari-hari.
Dia mengimbau kepada warga setempat yang terdampak kekeringan agar melaporkan kepada pemerintah desa setempat. Supaya pihak desa dapat mengajukan permohonan bantuan air bersih kepada pihak terkait.
“Himbauan untuk masyarakat agar lebih menghemat penggunaan air bersihnya. Diharapkan agar tetap bersabar sebelum kita dari instansi pemerintah maupun relawan bencana bisa mengcover kebutuhan air bersih tersebut,” imbuhnya.
Sumber: Diskominfosantik Kabupaten Bekasi.