JAKARTA – KABARNUSA24.COM, Duta Besar Indonesia untuk Palestina dan Yordania, Ade Padmo Sarwono, menyampaikan bahwa bantuan kemanusiaan ke Gaza bisa disalurkan melalui Baznas maupun perwakilan badan PBB di Indonesia. Bantuan kemanusiaan ini harus disalurkan melalui jalur resmi agar tidak salah sasaran.
“Kalau melalui Yordania, ada Jordanian Hashemite Charity Organization (JHCO) yang kebetulan mereka sudah memiliki MoU dengan Baznas, bisa juga melalui lembaga resmi di Mesir yang sudah MoU dengan Baznas, ” ujarnya saat diwawancarai Wakil Sekjen MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI), Habib Ali Hasan Bahar, di Amman, Yordania, Rabu (25/10/2023).
Selain lewat Yordania, bantuan bisa disalurkan melalui Badan PBB yang khusus menangani pengungsi Palestina yaitu The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA). Selain itu, bisa pula melalui Palang Merah Internasional atau ICRC.
“UNRWA menyebut membutuhkan bantuan senilai 190 juta USD, ” ungkap dia.
Mengenai jenis bantuannya, Dubes Ade tidak bisa menyebutkan secara pasti. Menurutnya, jenis bantuan yang dibutuhkan bisa ditanyakan langsung kepada lembaga-lembaga tersebut.
Bila melihat kondisi lapangan terkini, maka sumbangan berbentuk barang akan mengalami kendala. Sebab, Israel membatasi jumlah bantuan yang masuk ke Palestina hanya 20 truk bantuan per hari.
Bantuan kemanusiaan berbentuk bahan dikhawatirkan justru akan antre panjang untuk masuk ke Gaza. Sehingga itu semua dikembalikan kepada lembaga tersebut apa saja jenis bantuan yang dibutuhkan karena mereka yang paling paham lapangan.
“Mungkin dengan badan internasional yang ada perwakilannya di Jakarta bisa dibicarakan apakah dibelikan uang atau barang, saya tidak bisa menyarankan mana yang lebih baik karena kondisi di Gaza cair sekali, kita berharap situasi ini lekas mereda sehingga kita lebih jelas dalam memberikan bantuan kemanusiaan, ” ungkap dia.
Sumber: Majlis Ulama Indonesia(MUI)