Aceh – kabarnusa24.com.
KKN-PPM Universitas Malikussaleh Kelompok 90 Menjalankan program kerja yaitu Melakukan Pelatihan Pembuatan pupuk organik cair di gampong Blang Dalam Tunong, Kab Aceh Utara, Minggu (03/11/2023).
Pupuk Organik Cair adalah formulasi dari mikroorganisme hidup yang mampu mengubah unsur hara dari bentuk yang belum dapat digunakan menjadi bentuk tersedia bagi tanaman melalui proses biologi baik dengan hidup bebas di dalam tanah atau berasosiasi dengan tanaman.
Penggunaan kelompok mikroba sebagai pupuk organik cair yang diperlukan oleh tanaman dapat dipakai sebagai pengganti pupuk kimia. Kelompok mikroba yang masuk sebagai pupuk organik cair diantaranya adalah bakteri dari genus Bacillus dan Pseudomonas yang berperan sebagai bakteri pelarut fosfat (Alexander, 1978; Buntan, 1992; Illmer et al., 1995) dan Azospirillum, Azotobakter sebagai organisme pemfiksasi nitrogen dan bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan akar tanaman Leguminoceae merupakan bakteri pemfiksasi N (Goenandi, 2004), golongan yeast Saccharomyces cereviceae
Maksud dan tujuan dilaksanakanya sosialisasi dan penyuluhan pembuatan pupuk organik ini yaitu untuk menambah pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan sumberdaya hayati untuk sesuatu yang bermanfaat. Tujuan sosialisasi dan pembuatan pupuk organik ini yaitu supaya masyarakat tidak terus menerus menggunakan pupuk kimia yang dapat merusak lingkungan dan supaya masyarakat tidak lagi tergantung dengan pupuk kimia dan mareka juga bisa memanfatkan sisa-sisa pertanian. Sehingga masyarakat mampu dalam memanfatkan sumber dayahayati ataupun memahami proses/langkah-langkah pembuatan pupuk organik.
Ketua KKN-PPM Kelompok 90 Desa Blang Dalam Tunong, Kec Nisam, Kab. Aceh Utara, Hari Bakda yang merupakan mahasiswa jurusan Pertanian Universitas Malikussaleh menjelaskan bahwa ”Pupuk organik mempunyai peluang cukup besar karena berbagai kendala yang dimiliki pupuk organik dapat diatasi, misalnya dengan pengayaan unsur hara dan penambahan berbagai mikroba. Selain itu bahan baku tersedia sepanjang waktu, harganya terjangkau, dan memudahkan proses pengomposan bahan organik.
Dengan meningkatnya kesadaran petani akan bahaya residu pemakaian pupuk anorganik membuat peluang pemakaian pupuk organik semakin besar”, ujarnya.
“Dengan adanya pelatihan yang diadakan oleh kelompok 90 KKN-PPM gampong Blang Dalam Tunong, Kec. Nisam, Aceh Utara diharapkan setelah ini masyarakat dapat menerapkan pada tumbuhan perkebunannya sendiri” Tutupnya Hari Bakda Ketua KKN-PPM Kelompok 90 Desa Blang Dalam Tunong.