Karawang, KabarNusa24.com – Alun-alun Kabupaten Karawang yang belum lama ini oleh Pj. Sekretaris Daerah Pemdaprov Jabar diresmikan, menuai banyak kontra dari masyarakat Karawang.
Tempat destinasi di pusat kota Karawang berhadapan langsung dengan Masjid Agung Syeh Quro, dilengkapi fasilitas sarana dan prasarana seperti plaza playground , lima pilar gate, tiga taman sabit, vegetasi, tugu, kolam, pedestrian, basemen serta area kuliner direvitalisasi dengan sumber anggaran APBD Provinsi Jabar. Yang diharapkan oleh masyarakat Karawang dan menjadi kebanggaan daerahnya, alih-alih menjadi suatu tempat yang mengecewakan, sehingga memberikan kesan yang menyebut alun-alun tersebut “malu-maluin” karena kondisinya yang sangat memprihatinkan.
Pasalnya, tidak ada rumput yang tumbuh di area tersebut dan seolah-olah terlihat sangat kering dan gersang. Bahkan, rumput sintetis pun tampak rusak dan tidak terawat dengan baik. Hal ini menunjukkan tidak adanya perawatan dari pihak Pemkab Karawang terhadap alun-alun yang juga sudah dikunjungi oleh Pj. Gubermur Jawabarat dan Bupati Cellica saat masih menjabat 1 hari setelah peresmiannya oleh Sekda Jabar.
Banyak pengunjung yang datang ke alun-alun tersebut karena penasaran dengan fasilitas baru yang ditawarkan. Namun, lagi-lagi hanya mendatangkan kesan yang negatif dan rasa kekecewaan pun terungkap ketika masyarakat melihat keadaan alun-alun yang ternyata jauh berbeda dengan gambaran yang pernah mereka lihat di media sosial. Tidak ada kerapihan dan keindahan yang terlihat di sana.
Ibu Neng salah satu dari pengunjung yang datang bersama cucu-cucunya kepada tim liputan IMG, Senin (12/11) menyampaikan rasa kekecewaanya dengan kondisi alun-alun yang acak-acakan, tidak ada pepohonan juga sisi-sisi taman yang nampak kusuh, dan semraut.
“Ini mah malu- maluin Kabupaten Karawang, Seharusnya mereka menggunakan turf rumput karet yang lebih tahan lama. Sekarang ini cepat rusak, sayang sekali uangnya menjadi modal dua kali lipat,” kata seorang ibu bernama Neng yang turut serta dalam kunjungan tersebut.
Sambil mengambil sepotong rumput sintetis yang sudah rusak, Pak Pri, satu dari pengunjung lainnya juga sangat miris dengan rerumputan murahan itu, pasalnya cucunya pun hampir jatuh terpeleset dan nyaris saja mengenai potongan alas rumput sintetis (drainase) yang sudah pada pecah dan membahayakan.
“Pecahan alas rumputnya (drainase) ini plastik yang murah, yang seperti ini sangat berbahaya. Belum sebulan sudah ancur-ancur, pecahan-pecahannya ada bagian yang tajam, bisa membahayakan orang-orang yang bermain di sini, terutama anak-anak,” terangnya.
” Saya berharap agar alun-alun Karawang segera diperbaiki, terutama menjelang bulan puasa nanti ketika banyak masyarakat yang berkunjung dan bermain di Alun-alun yang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Karawang, ” tuturnya.
Mengenai kesan yang tidak bagus ini, terhadap alun-alun Kabupaten Karawang, Pri mengingatkan adanya lembaga inspektorat yang mempunyai kewenangan bisa melakukan evaluasi dan peringatan.
Hal ini sangat diharapkan oleh masyarakat Karawang agar alun-alun tersebut bisa segera kembali nyaman dan layak untuk tempat berkunjung dan bermain anak.
Dikesempatan itu, Tim liputan IMG melihat petugas Satpol PP sedang berjaga di lokasi alun-alun. Namun, dalam keterangannya mengenai masalah kerusakan yang terjadi, salah satu dari mereka menjelaskan bahwa tugas mereka hanya menjaga ketertiban di tempat tersebut dan bukanlah tanggung jawab mereka untuk menangani kerusakan. Media pun diarahkan ke kantor pemerintahan daerah untuk mendapatkan konfirmasi lebih lanjut. (Red)**