Gerakan Serentak Pengendalian Imago Uret Pada Tanaman Tebu di Kabupaten Lumajang
Lumajang, kabarnusa24.Com –Senin,27/11/2023.Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur menggelar sosialisasi teknis Gerakan Serentak Gertak dalam upaya pengendalian imago uret. Kegiatan ini digelar di Hall hotel Gajah Mada, Jl Panglima. Sudirman Lumajang, Jawa Timur Lumajang, Sabtu,25/11/2023.
Kepala bidang perkebunan,dinas ketahanan pangan dan pertanian kabupaten Lumajang Woroarijati,SP,MP. mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuannya yaitu :
1.Meningkatkan pengetahua petani terhadap pengendalian tanaman tebu di wilayah kabupaten Lumajang 2.Meningkatkan peran serta stakeholder dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani 3.Melaksanakan kegiatan “Gertak” Gerakan serentak pengendalian imago uret pada tanaman tebu.
Jadi ada 2 kelompok Suko tani desa Tempeh, kecamatan Tempeh dan Poktan timur curah desa Bagu kecamatan Pasirian.Yang terserang di desa tersebut kurang lebih 64,90 H,data ini ketika kita memverifikasi awal-awal serangan,mungkin sekarang lebih dari itu.Sedangkan yang lain belum terkaver”,ungkap Mami.
Di Kabupaten Lumajang untuk tebu tidak ada anggarannya,tetapi meskipun tidak ada anggaran “kami melalui jajaran penyuluhan DPP dari masing-masing kecamatan tetap memberi penyuluhan pada petani tebu.Alhamdulilah Kami di dinas kerjasama dengan PG bagus,jadi di semua lininya juga bersinergi.Kami bersama PPLN memberi penyuluhan kepada petani.Cara pengendaliannya dengan cara swadaya karena anggarannya tidak ada.Kebetulan sekarang ini ada anggaran dari Provinsi bantuan karena dianggap paling parah.Jadi di 2 kelompok itu mendapat 2 alokasi sekitar 50 h dengan bantuan jaring,bambu,kawat.
Harapnya yang utama kita harus menyadari bahwa keuangan kita mulai dari pusat sampai daerah memang minim.Kira berharap petani itu mulailah untuk tidak menggantungkan,intinya swadaya di perbanyak. Saya yakin petani mampu ,kami sebagai dinas mendorong untuk pembasmian,dan memberi pengetahuan , penyuluhan agar bersama-sama melaksanakan,”ungkap Mami.
Sementara Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Ika Ratnawati, mengungkapkan
” pengembangan komoditas tebu melalui perluasan, bongkar ratoon dan rawat ratoon, salah satu upaya yang harus dilakukan, yang tak kalah penting harus dilakukan yaitu menjaga produksi, produktivitas dan mutu, dengan mencegah, mengantisipasi dan mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) pada tanaman perkebunan,”ungkap Ika.
Melakukan pemantauan, identifikasi, mitigasi dan upaya pengendalian serta penanganan lain, mengalokasikan kegiatan rawat ratoon di Kabupaten Lumajang seluas . Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan pada Triwulan II tahun 2023, ditemui adanya serangan Lepidiota stigma ya merupakan salah satu daerah endemis hama uret tebu di Provinsi Jawa Timur. Pada umumnya L. stigma menimbulkan kerusakan yang parah pada tanah yang dominan berpasir, tanah dengan keremahan tinggi, dan tanah-tanah berkerikil.
“Dampak serangan hama uret tentu sangat merugikan bagi pekebun tebu. Karena menghabiskan perakaran tanaman tebu dan menyebabkan kematian tanaman,” ungkap Ika.
Ika menambahkan, tentu kami tak akan tinggal diam, terus berupaya membantu pekebun mengatasi tantangan dilapangan. Salah satu upaya yang telah dilakukan Direktorat Jenderal Perkebunan bersama Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya, berkolaborasi dengan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, dan Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang melakukan pengendalian hama uret tebu Lepidiota stigma secara terpadu dan ramah lingkungan yaitu pengendalian secara fisik dengan cara pengambilan uret pada saat pengolahan lahan, penggunaan Agens Pengendali Hayati (APH) Nematoda Entomo Patogen (NEP) Steinernema sp., jamur Metarhizium sp. dan secara mekanis dengan pemasangan jaring dan lampu perangkap kumbang.
Sementara itu, kepala bidang Perlindungan Perkebunan, dinas provinsi Jawa Timur Puji , mengungkapkan mengalokasikan kegiatan berupa pengendalian OPT tebu khususnya pengendalian hama uret tebu Lepidiota stigma Desa Suko Tempeh dan Bagu Pasirian Kabupaten Lumajang bisa di terapkan dengan baik.
Dengan adanya bantuan pengendalian yang telah diberikan oleh pemerintah, dan berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga produksi dan produktivitas tebu tetap terjaga mutu dan kualitasnya, serta ketersediaan bahan baku tebu aman terkendali”,ungkap Puji.(D.S)