Tutup
Daerah

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Mengelar kegiatan Pelatihan Jurnalistik Bertema “Belajar Girang Masa Depan Terang”

4
×

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Mengelar kegiatan Pelatihan Jurnalistik Bertema “Belajar Girang Masa Depan Terang”

Sebarkan artikel ini
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Mengelar kegiatan Pelatihan Jurnalistik Bertema "Belajar Girang Masa Depan Terang"

PALI – Sumatra Selatan , Kabarnusa24 – ComDewan Pimpinan Daerah (DPD) Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Rabu siang (31/01/24) mengelar kegiatan pelatihan jurnalistik bertema “Belajar Girang Masa Depan Terang” di STARLA ZONE Beracung Talang Ubi Selatan.

Ketua DPD SWI PALI, Yoga Dwi Sandi dalam sambutan pembukaan acara menyebut bahwa giat pelatihan jurnalistik yang digelar DPD sebagai bentuk komitmen organisasi dalam meningkatkan profesionalitas anggotanya.

“Saya berharap anggota dapat tuntaskan kelas belajar ini hingga betul-betul memahami kerja jurnalistik yang profesional. Jangan cepat puas dengan apa yang sudah dilakukan sekarang, dinamika sosial harus kita imbangi dengan keterampilan dan wawasan yang sepadan” sebut Yoga dihadapan 8 orang peserta yang hadir.

Ditambahkan Yoga, bahwa acara pelatihan ini diselenggarakan secara mandiri 1 kali dalam seminggu hingga akhir Februari nanti yang dibimbing langsung Hengky Yohanes, Pemred Media PLUSMINUS.

Hengky Yohanes yang diketahui telah konsisten membimbing wartawan sejak tahun 2007 sangat mengapresiasi prakarsa SWI dalam program kerja pembekalan keterampilan jurnalis ini

“Nah, ini baru bener. Organisasi profesi itu ngurusi wartrawan ya, bukannya malah ngurusin iklan” sindir Hengky yang akrab dipanggil Baba ini.

Hengky juga mengurai tentang tujuan seseorang menjadi wartawan. Secara fitrah, wartawan adalah perwujudan dan tameng bagi masyarakat terhadap kesewenang-wenangan penguasa.
Namun demikian, Hengky juga tidak menyalahakan jika seorang wartawan ingin menjalankan usaha di bidang media massa.

“Jangan jadi wartawan mas, jadi saja pengusaha media. Jadi, saya bisa sesuaikan materi pelatihannya sesuai kebutuhan pesertanya” terang Hengky. (Red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *