Tutup
Daerah

Diduga Rekrutmen Karyawan Harus Pakai Uang, Immer Tonagar Kepala PT. PLN Unit Merah Mata Hindari Awak Media

5
×

Diduga Rekrutmen Karyawan Harus Pakai Uang, Immer Tonagar Kepala PT. PLN Unit Merah Mata Hindari Awak Media

Sebarkan artikel ini
Diduga Rekrutmen Karyawan Harus Pakai Uang, Immer Tonagar Kepala PT. PLN Unit Merah Mata Hindari Awak Media

Kabarnusa24.com | Banyuasin – Cemburu sosial terkait rekrutmen karyawan, PT. Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN) warga lokal Desa Merah Mata, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin hendak lakukan Demo Aksi Damai.

Namun, demo yang akan berlangsung di Kantor PT. PLN Unit Merah Mata tersebut batal di lakukan, karena atas kesepakatan warga dan pihak PT. PLN lebih memilih bermediasi di Kantor Kepala Desa (Kades) Merah Mata, Jl. Krio Rozali, Dusun I, Balimakmur, Banyuasin.

Ikut hadir dalam acara mediasi tersebut diantaranya, Kades Desa Merah Mata Seftian, S.IP, Kades Pulau Borang Adi Tiawarman, Tokoh Masyarakat Kamsin, S.IP, Ketua BPD Mulyono.

Dari pihak PT. PLN yang hadir diantaranya, Kepala Unit Merah Mata Immer Tonagar, K3 Sektor Kramasan Rudi Binur, K4 Unit UPL Merah Mata Fatoni dan Lider PT. Nawakara Perkasa Nusantara Abdal Shalim di saksikan oleh Babinsa dan Babinkantibmas beserta warga setempat.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mulyono kepada awak media menyampaikan, selama ini masyarakat Desa Merah Mata kurang mendapat perhatian dari PT. PLN maupun pihak vendornya.

Dalam hal ini, menurut Mulyono, para pekerja atau karyawan PT. PLN semua berasal dari luar daerah Merah Mata, dan untuk warga lokalnya sendiri lebih kurang hanya 15% yang di pekerjakan.

“Kemaren ada penerimaan scurity PT. PLN sebanyak 5 orang, namun itu dari luar Desa Merah Mata semua, makanya terjadi gejolak di masyarakat”, ujarnya.

Saat disinggung awak media, dalam mediasi tersebut ada pembicaraan untuk menjadi pekerja atau karyawan PT. PLN itu harus menggunakan uang.

“Itu kabar angin ya, saya kurang tahu tentang itu. Namun masalahnya ini sudah bukan rahasia umum lagi”, kata Mulyono menjelaskan.

“Banyak terdengar di masyarakat, bahwa sudah lama dugaan praktek untuk menjadi pekerja/karyawan di PT. PLN atau Vendornya, itu harus menggunakan uang, namun saya belum bisa membuktikannya secara real”, imbuhnya.

Ditempat yang sama, Seftian, S.IP Kades Merah Mata mengungkapkan, dirinya mengetahui bahwa warga akan melakukan demo di Kantor PT. PLN Unit Merah Mata.

Namun, malam itu juga dia bersama warga berkoordinasi agar rencana demo tersebut di pending. Dia juga mengajak warga untuk berkomunikasi dengan pihak PT. PLN Unit Merah Mata, maka dengan kesepakatan bersama terjadilah acara mediasi, pada Kamis (01/02/24).

“Sesuai komitmen, kita akan bersurat kepada pihak PT. PLN dan para vendornya untuk melakukan pertemuan berikutnya, hal ini guna mencarikan solusi yang terbaik bagi masyarakat termasuk juga tidak merugikan PT. PLN dan para Vendornya”, ungkap Seftian menerangkan.

Sementara itu, Immer Tonagar saat hendak di wawancarai dirinya bergegas cepat masuk kedalam mobil guna menghindar dari kejaran awak media.

“Maaf saya masih ada acara ketempat lain, dan untuk masalah ini bukan kapasitas saya untuk memberikan statement”, pungkasnya.

Pewarta : Lily

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *