JAKARTA, KABARNUSA24.COM– Wakil Presiden KH Ma’rif Amin menyebut penanggulangan stunting menjadi bagian dari tugas para ulama.
Hal ini disampaikannya dalam penutupan kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (KPRK) MUI di Istana Wapres, Senin (12/2/2024).
“Saya mengapresiasi upaya dari KPRK MUI mengusung Aksi Zero Stunting. Penanggulangan stunting jadi tugasnya ulama. Sebab, tugas ulama, yaitu melakukan perbaikan,” katanya.
Wapres menjelaskan, ulama merupakan pewaris para Nabi. Sebagaimana yang dikatakan oleh Nabi Ibrahim, bahwa misi kenabian adalah melakukan perbaikan.
Adapun perbaikan yang dimaksud menyangkut semua aspek keagamaan dan kemasyarakatan. Persoalan stunting inilah yang masuk dalam aspek kemasyarakatan.
“Penanganan stunting menjadi penting sebab ini akan melahirkan generasi yang lemah. Padahal jika suatu negara ingin maju, generasi yang dilahirkan harus unggul,” jelas Wapres.
Pernyataan tersebut juga bersandar kepada hadis Rasulullah yang dikutip oleh Wapres saat sambutan berikut:
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada mukmin yang lemah dan pada keduanya ada kebaikan” (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan Nasa’i).
Melalui pedoman tersebut, Wapres meminta kepada berbagai pihak untuk kolaborasi dalam banyak upaya menurunkan stunting. Tentunya kerja sama dengan cerdas dan keras yang mampu mewujudkan cita-cita tersebut.
Terakhir, secara khusus Wapres memberikan dua arahan kepada MUI terkait Aksi Zero Stunting, sebagai berikut:
Pertama, MUI harus aktif berperan dalam membangun kepemimpinan, kepeloporan dalam memerangi stunting dengan pendekatan keagamaan.
Kedua, terus wadahi kerja sama antara umat dan dialog lintas agama untuk menuntaskan stunting.
(Majlis Ulama Indonesia/MUI)