KABARNUSA24.COM,- Ada banyak masjid bersejarah di Madinah, salah satunya adalah Masjid Bilal. Memasuki masjid ini, ingatan kita akan dibawa menerawang pada kisah kegigihan seorang Bilal bin Rabah mempertahankan keyakinannya terhadap ajaran Islam yang dibawa Rasulullah.
Bilal terus bertahan dengan La Ilaha Illallah Muhammadun Rasulullah meski batu besar ditimpakan menghimpit dadanya di bawah terik matahari oleh tuannya yang memaksanya untuk tetap kafir.
Bilal bin Rabah adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga. Bilal merupakan seorang budak dari Habasyah (Ethiopia). Ia memiliki perawakan yang kekar dan tegap serta berkulit hitam. Saat ini umat muslim di seluruh dunia mengenal Bilal sebagai muadzin pertama yang mengumandangkan azan.
Mengutip buku 99 Kisah Menakjubkan di Al-Quran oleh Ridwan Abqary, Bilal merupakan budak dari seorang majikan yang bernama Umayyah di Makkah. Awal perkenalan Bilal dengan Nabi Muhammad SAW adalah ketika seorang tamu dari majikannya menceritakan tentang seseorang bernama Muhammad yang mengajarkan agama baru.
Bilal akhirnya bisa bertemu dengan Nabi Muhammad SAW atas bantuan Abu Bakar. Saat itu, Abu Bakar telah memeluk Islam dan setia mengikuti ajaran yang dibawa Nabi Muhammad. Pertemuan Bilal dengan Nabi Muhammad SAW berlangsung hangat.
Secara lemah lembut, Nabi Muhammad menyampaikan dakwah dan ajaran Islam. Semua yang disampaikan Nabi Muhammad SAW membuat Bilal merasa tersentuh dan hatinya merasa tentram. Ia pun mantap memilih untuk menjadi seorang muslim.
Di hadapan Nabi Muhammad SAW, Bilal mengucapkan dua kalimat syahadat. Bilal merasa senang bisa menjadi seorang muslim dan ia pun bertekad menjadi seorang yang beriman.
Umayyah sang majikan merasa marah ketika tahu Bilal masuk Islam. Umayyah termasuk orang yang menentang ajaran Nabi Muhammad SAW. Ia pun murka dan memaksa Bilal untuk keluar dari Islam dan kembali menyembah berhala.
Keteguhan hati Bilal yang tetap ingin memeluk Islam, membuat Umayyah menyiksanya bertubi-tubi. Meskipun telah disiksa setiap hari, Bilal tetap teguh sebagai seorang muslim.
Sampai akhirnya Umayyah menyeret Bilal dan membiarkannya di tengah terik matahari. Bilal yang tak mengenakan baju ini tentu merasa seluruh tubuhnya terbakar. Namun ia tetap ikhlas.
Bilal juga disiksa dengan cara dikubur dalam pasir yang panas, hanya bagian kepalanya yang tak tertimbun pasir. Umayyah juga pernah membiarkan tubuh Bilal tertindih batu-batu yang besar seraya mengatakan akan membunuhnya.
Melihat perlakuan kejam dari Umayyah, Abu Bakar kemudian meminta Umayyah untuk menjual Bilal kepadanya. Umayyah memanfaatkan kesempatan ini dengan cara meminta bayaran yang sangat tinggi.
Abu Bakar akhirnya memerdekakan Bilal sehingga ia bisa terbebas dari segala siksaan dan penderitaan. Bilal selanjutnya setia mengikuti Nabi Muhammad SAW. Bilal pun diketahui sebagai salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang beriman sehingga dijamin masuk surga.
Kini untuk mengenang Bilal, Masjid Bilal didirikan, terletak di distrik Abdul Muhsin bin Abdul Aziz, Qurban, Madinah. Destinasi wisata ini memiliki lokasi yang sangat strategis untuk dikunjungi. Karena berjarak hanya tiga blok bangunan dari Masjid Nabawi, lebih tepatnya di sisi selatan.
Saat mengunjungi tempat ini, setiap orang akan membawa pulang kenangan yang tak terlupakan. Selain merasakan kenyamanan beribadah, juga akan merenung tentang sejarah Islam, khususnya perjuangan sahabat terhormat, sang muadzin pertama dalam perkembangan Agama Islam.
Sumber: Artikel Feature Kemenag RI