Miris.!!! Seperti sudah menjadi tradisi musiman saat Penerima Peserta Didik Baru (PPDB) atau pun kenaikan kelas para orang tua siswa harus merogoh kantong dalam dalam. Karna selalu ada pengeluaran tambahan untuk anak nya di sekolah. Seperti biyaya kenaikan kelas (Samen) sampai pembelian sampul rapot, sampul ijasah, baju olahraga, dan segaram batik.
Seperti di kecamatan Sukaresmi kabupaten Garut Jawa Barat . Di temukan di beberapa sekolah dasar negri (SDN) . Seperti di SDN 2 Sukajaya, SDN 2 sukamulya, SDN 2 Cintadamai. Pembelian sampul rapot Merata di setiap sekolah dengan Rp.35000 (Tiga Puluh Lima rebu) dan sampai 50.000 (Lima puluh ribu).
Ridwan kepala sekolah (Kepsek) SDN 2 Padamukti , saat di Konfermasi lewat Telepon WhatsApp mengatakan . Untuk sampul sampul dan poto siswa tidak di kaper dana bos. ujarnya
Rabu/10/Juli/2024
Tatang kepsek SDN 2 Sukamulnya mengatakan lewat pesan WhatsApp , untuk sampul rapot dan ijazah itu tidak bisa di kaper sama dana bos. Karna tidak ada juklak juknis nya , dana bos untuk mengkaper sampul rapot. ujarnya
Salah satu orang tua murid yang nama nya tidak mau di tulis mengatakan. Anak saya dua yang sekola di SDN 2 cintadamai, yang satu kelas dua dan yang ke dua kelas empat. Untuk pembelian sampul rapot satu orang 50.000 (Lima puluh ribu) dan untuk iyuran kenaikan kelas (Samen) 50.000 anak saya dua jadi untuk itu aja mencapai 200.000 (Dua ratus ribu) belum lagi yang lain lain nya seperti pembelian baju olah raga dan batik.
Yang lebih nyeusek lagi pak cetusnya . Kalau pencairan Program Indonesia Pintar (PIP), udah dapet setahun sekali, uang engga seberapa dan suka di potong juga sama guru 50.000. Coba dari satu anak 50.000 ribu, kalau dari sekian anak di potong malah guru nya yang dapat lebih banyak. Kita sebagai penerima manfa’at belum ongkos ojek untuk ngambil ke Bank, sedangkan guru enak nerima 50.000 bersih tanpa ngapa – ngapain ujarnya dengan nada kesal. Sampai berita ini di tanyakan pihak Pengawas dan korwil belum bisa di Kompirmasi.
( Team)