Sekapur Sirih

Materi Khutbah Jum’at : Nur Vs Dazal Dzulumat MSS (Menurut Sunah Setan)

4
×

Materi Khutbah Jum’at : Nur Vs Dazal Dzulumat MSS (Menurut Sunah Setan)

Sebarkan artikel ini
Materi Khutbah Jum'at : Nur Vs Dazal Dzulumat MSS (Menurut Sunah Setan)
Ilustrasi

Materi Khutbah Jum’at : Nur Vs Dazal Dzulumat MSS (Menurut Sunah Setan)

Kabarnusa24.com,-

KHUTBAH PERTAMA

إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wata’ala dengan nikmat-Nya dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul di sini menunaikan shalat Jumat secara berjamaah.

Kedua, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah menyampaikan agama yang sempurna kepada umat manusia. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang selalu berpegang teguh dengan ajaran beliau hingga ajal menjemput.

Ketiga, di sini khatib mewasiatkan kepada diri pribadi dan kepada para jamaah sekalian, untuk senantiasa bertakwa dengan sebenar-benar takwa. Yaitu senantiasa menjalankan perintah-perintah Allah kapan pun dan di mana pun kita berada. Demikian itu karena sebaik-baik bekal kita kelak untuk menuju Allah Ta’ala adalah dengan takwa.

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Mulai Ahad, 7 Juli 2024 umat Islam seluruh dunia telah memasuki tahun baru yaitu 1446 hijriah atau memulai dengan bulan Muharram.

Ditengah suka cita kaum muslim memasuki tahun baru islam,

Umat islam dunia dicengangkan kembali dengan saudara-saudara kita yang berada di Palestina, mereka dirundung duka, sedih, nyawa melayang, dibantai abis-abisan atas kebiadaban okmum sindikat tentara zionis Israel, digempur dengan rudal-rudal Israel bahkan ribuan kaum muslimin kehilangan tempat tinggal mereka tanpa pri kemanusian. Karena itu, duka muslim Palestina adalah duka kita bersama, mereka muslim, mereka saudara kita, mereka satu yaitu Allah swt, satu kitab suci yaitu Al-Quran dan mereka satu Nabi yaitu Nabi Muhamad saw. Allah tegaskan dalam ayatNya,

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (Q.S Al-Hujurat :10).

Nabi saw bersabda,

الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

“Perumpamaan seorang mukmin dengan mukmin yang lain itu seperti bangunan yang menguatkan satu sama lain.” (HR. Bukhari Muslim).

Lagi-lagi sejarah menjadi saksi kelamnya duka rakyat muslim Palestina, sejak puluhan tahun mereka selalu dijajah kelompok dazal mss (menurut sunah setan) zionis Yahudi, hidup mereka tidak pernah tenang selalu dihujani dengan bom, peluru, kita bisa bayangkan jika hal ini terjadi disekeliling kita, betapa perinya. Karena itu lakukan aksi yang kita bisa dan kita mampu.

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

14 abad lalu Al-quran sudah menyatakan bahwa orang Yahudi adalah manusia yang paling jahat, manusia yang paling sadis dan manusia yang paling kejam.

لَـتَجِدَنَّ اَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّـلَّذِيۡنَ اٰمَنُوا الۡيَهُوۡدَ وَالَّذِيۡنَ اَشۡرَكُوۡا‌ ۚ

“Pasti akan kamu dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al-Maidah : 82).

Sebagai bukti bahwa Yahudi Israel sebagai اَشَدَّ النَّاسِ manusia yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman, sejak Israel menduduki Palestina tahun 1948 sampai sekarang, Israel selalu berusaha memutus mata rantai sejarah dan mengubah identitas kota Yerussalem. Setiap yang berbau Arab dan Islam Israel berusaha menghilangkan jejak. Tidak cukup hanya itu, Israel menghancurkan rumah-rumah dan mengusir penduduk Palestina, merampas masa depan, tanah dan harta benda mereka, menghancurkan masjid-masjid dan tempat-tempat bersejarah islam serta menguasai tanah, tanah wakaf Palestina.

Karena itu untuk kita umat muslim, Palestina dan Masjidil Aqsho sangat penting untuk dibela, dijaga, dipertahankan dan segera dibebaskan dari penindasan zionis Israel hingga yaumil qiyamah (hari kiamat) bahkan As-Syahid Abdullah Azzam berkata : “Pembebasan Al-Aqsho adalah amanah diatas setiap pundak orang-orang yang beriman.” Ini alasan kita harus membela Palestina dan Masjidil Aqsho :

Masjidil Aqsha Adalah Kiblat Pertama Umat Islam.

Sejak ditetapkan kewajiban shalat lima waktu, pada tahun kesepuluh kenabian, Rasululloh saw selama 13 tahun berdakwah di Mekkah, dan 17 bulan 3 hari setelah hijrah ke Madinah, Rasul, para sahabat dan umat Islam melaksanakan shalat dengan menghadap ke Baitul Maqdis, sampai akhirnya turun ayat Al-quran surah Al-baqarah ayat 144.

قَدۡ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجۡهِكَ فِى السَّمَآءِ‌‌ۚ فَلَـنُوَلِّيَنَّكَ قِبۡلَةً تَرۡضٰٮهَا‌ ۚ فَوَلِّ وَجۡهَكَ شَطۡرَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِؕ وَحَيۡثُ مَا كُنۡتُمۡ فَوَلُّوۡا وُجُوۡهَكُمۡ شَطۡرَهٗ

“Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu.” (QS. Al-Baqoroh : 144).

Masjidil Aqsha adalah Rumah Ibadah Kedua yang Dibangun di Muka Bumi Setelah Masjidilharam.

عَنْ أَبِي ذَرٍّ الْغِفَارِيِّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ أَوَّلُ قَالَ الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ ثُمَّ الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى قُلْتُ كَمْ بَيْنَهُمَا قَالَ أَرْبَعُونَ عَامًا ثُمَّ الْأَرْضُ لَكَ مُصَلًّى فَصَلِّ حَيْثُ مَا أَدْرَكَتْكَ الصَّلَاةُ

Dari Abu Dzar Al Ghifari ia berkata : Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, masjid manakah yang pertama kali dibangun?” beliau menjawab: “Masjidil Haram.” Abu Dzar berkata; Aku bertanya; “Lalu mana lagi?” beliau menjawab: “Masjidil Aqsha.” Aku bertanya; “Berapa jarak antara keduanya?” beliau menjawab: “Empat puluh tahun. Dan bumi bagimu adalah masjid, maka shalatlah dimanapun tempatnya ketika waktu shalat telah tiba.” (HR. Muslim).

Berkunjung dan datang ke Masjidil Aqsho adalah sunah yang dianjurkan oleh Rasululloh saw.
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,

لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِى هَذَا وَمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الأَقْصَى

“Jangan bersusah payah melakukan perjalanan jauh kecuali mengunjungi ke tiga masjid : masjidku ini (masjid Nabawi), masjidil Haram dan Masjidil Aqsha.” (HR. Bukhari Muslim).

Abu Darda menyebutkan keutamaan shalat di Masjidil Aqsha antara 500 sampai 1000 kali lipat.

وَالصَّلَاةُ فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ بِخَمْسِمِائَةِ صَلَاةٍ

“Shalat di Baitul Maqdis sama seperti mengerjakan lima ratus shalat.” (HR. Al-Bazar, Ibnu ‘Abdil Barr, Al-Baihaqi).

أَنَّ مَيْمُونَةَ مَوْلَاةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ يَا نَبِيَّ اللَّهِ أَفْتِنَا فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَقَالَ أَرْضُ الْمَنْشَرِ وَالْمَحْشَرِ ائْتُوهُ فَصَلُّوا فِيهِ فَإِنَّ صَلَاةً فِيهِ كَأَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ

“Sesunggunya Maimunah pembantu Nabi berkata, “Ya Nabiyallah, berilah kami fatwa tentang Baitul Maqdis”. Maka Rasulullah menjawab, “Bumi tempat bertebaran dan tempat berkumpul. Datangilah ia, maka shalatlah di dalamnya, karena sesungguhnya shalat di dalamnya seperti seribu kali shalat dari shalat di tempat lain”. (HR. Ahmad).

Palestina itu ارض الانبياء Bumi Para Nabi dan Rasul.

Di Palestina inilah Nabi Ibrahim, Nabi Ishaq, Nabi Ya`qub, Nabi Yusuf, Nabi Luth, Nabi Sulaiman, Nabi Musa, Nabi Sholeh, Nabi Zakaria, Nabi Yahya dan Nabi Isa serta banyak Nabi lainnya pernah tinggal. Di tempat itu, para Nabi dan Rasul dikumpulkan dan memberi kesaksian bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi yang terakhir. Di situ Nabi kita Muhamad saw mengimami para Nabi saat isra dan mi’raj, sebagai pertanda dukungan dan pengakuan mereka terhadap kenabian Rasulullah Saw.

وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا آتَيْتُكُمْ مِنْ كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنْصُرُنَّهُ قَالَ أَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَى ذَلِكُمْ إِصْرِي قَالُوا أَقْرَرْنَا قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ

“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu lalu datang kepada kamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.” Allah berfirman, “Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?” Mereka menjawab, “Kami setuju.” Allah berfirman, ”Kalau begitu bersaksilah kamu (para nabi) dan Aku menjadi saksi bersama kamu.” (QS. Ali Imram: 81).

مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Sudah sangat jelas, urusan palestina adalah urusan kita bersama, persoalan Palestina bukan hanya persoalan bangsa Palestina atau bangsa Arab semata, tetapi juga persoalan umat Islam, bahkan persoalan kemanusiaan, karena disitu ada penjajahan. Mari kita bersatu, kuatkan semangat jihad kita, kuatkan tenaga dan semangat kita dalam agama Allah swt.

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,” (QS. Ali Imran : 103).

Kita berjuang dan berjihad yang kita bisa, jika mampu berjuang dengan tangan dan kekuasaan maka segera berjuanglah, jika mampu berjuang dengan lisan dan diplomatik maka segera laksanakan dan jika mampu berjuang dan berjihad dengan doa, mari angkat kedua tangan, kita buka kedua telapak tangan, kita minta kepada Allah swt. Allahlah yang maha merubah keadaan.

اللهم يَامُحَوِّلَ الْأَحْوَالِ حَوِّلْ حَالَنَا وَحَالَ قَرْيَتِنَا وَحَالَ بِلَادِنَا وَحَالَ بِلَادِ فَلِسْطِيْنَ إِلَى أَحْسَنِ الْحَالِ بِحَوْلِكَ وَقُوَّتِكَ يَاعَزِيْزُ يَامُتَعَالُ يَاأَرْحْمَ الرَّاحِمِيْنَ

“Wahai dzat yang merubah keadaan, rubahlah keadaan kami ya Allah, rubahlah keadaan kampung kami ya Allah, rubahlah keadaan negara kami ya Allah, rubahlah keadaan negeri Palestina menuju keadaan yang lebih baik dengan daya dan kekautanMU ya Allah wahai dzat yang maha perkasa lagi maha tinggi serta maha penyayang.”

Kita berdoa kepada Allah swt agar Palestina dan Masjidil Aqsho menjadi negara yang merdeka, bebas dari kekejaman penjajah zionis Israel seperti Sayyidina Umar bin Khattab pernah membebaskan Yerussalem dari cengkraman kekuasaan Romawi dan Salahuddin Al-Ayubi pernah membebaskan Yerussalem dari kezhaliman pasukan salib pada saat perang salib. Terus menerus dengan kekuatan doa akan bisa merubah qodho Allah.

اللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ فِلِسْطِيْنَ اللَّهُمَّ انْصُرْهُمْ عَلَى الْيَهُوْدِ وَمَنْ عَاوَنَهُمْ مِنَ الْكُفَّارِ وَالْمُنَافِقِيْنَ، اللَّهُمَّ سَدِّدْ سَهْمَهُمْ وَوَحِّدْ صُفُوْفَهُمْ وَاجْمَعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الْحَقِّ يَا حَيُّ يَاقَيُّوْمُ

“Ya Allah turunkanlah pertolonganMu untuk kaum mujahidin di Palestina, Ya Allah tolonglah mereka menghadapi kaum Yahudi dan penolong-penolong mereka dari kalangan kuffar dan kaum munafiq, Ya Allah tepatkanlah bidikan mereka, rapatkanlah shaf perjuangan mereka dan satukanlah kalimat mereka di atas kebenaran “Ya Hayyu Ya Qayyum”.

Sesungguhnya ada banyak faedah bagi orang yang senantiasa meminta ampun kepada Allah swt dibulan muliaini.

Demikianlah Semoga kita senantiasa diberikan taufik oleh Allah untuk beribadah.

Semoga Allah subhanahu wata’ala melindungi masjidil Aqsha dan segera memberikan kemenangan kepada kaum muslimin di Palestina dari berbagai makar penjajah.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

KHUTBAH KEDUA

إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ

أَمَّا بَعْدُ؛

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ

للَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْوَباَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ حُكَّامًا وَمَحْكُوْمِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَاهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَانَا وَأَسْرَاهُمْ، وَاغْفِرْ لِمَوْتَانَا وَمَوْتَاهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ

Pemateri khutbah jumat singkat Oleh: Abdul Qodir Zaelani – Bekasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *