Tutup
Berita

Oknum Karyawan BRI Diduga Gunakan Puluhan Data Orang Meninggal Untuk Kredit Fiktif

9
×

Oknum Karyawan BRI Diduga Gunakan Puluhan Data Orang Meninggal Untuk Kredit Fiktif

Sebarkan artikel ini
Oknum Karyawan BRI Diduga Gunakan Puluhan Data Orang Meninggal Untuk Kredit Fiktif

BONDOWOSO – kabarnusa24.com Sekitar 90 lebih warga Bondowoso, Jawa Timur, tiba-tiba memiliki hutang di BRI. Bahkan 20 orang diantaranya ternyata sudah meninggal dunia. Data puluhan warga tersebut diduga disalahgunakan oleh oknum kepala unit BRI dan mantri untuk mencairkan kredit fiktif.( 11-10-2024 )

Korban rata-rata adalah warga Kecamatan Grujugan. Namun anehnya data di KTP, mereka pindah ke Kecamatan Tapen, sehingga data mereka digunakan untuk mencairkan kredit fiktif di unit BRI Tapen.

Fakta lain dari kasus ini, korban rata-rata lansia (lanjut usia) dengan usia di atas 60 usia. Kuat dugaan, kepindahan tempat tinggal di KTP korban juga melibatkan instansi terkait di pemerintahan.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bondowoso, Dzakiyul Fikri menjelaskan, kedua pelaku sudah ditetapkan tersangka dan satu tersangka langsung ditahan, Kamis (3/10/2024). Masing-masing tersangka adalah kepala unit BRI Tapen inisial YA dan mantri inisial RAN yang bertugas mencari data untuk diajukan dalam pinjaman fiktif.

Menurutnya, setelah ditetapkan tersangka RAN langsung dijemput paksa untuk ditahan. Dia diduga bersekongkol dengan YA untuk melakukan kejahatan kredit fiktif. Kejadian ini terkuak setelah puluhan korban tiba-tiba mendapatkan tagihan dari bank. Padahal mereka tidak pernah berinteraksi dengan pihak bank.

Kedua tersangka juga memalsukan dokumen pengajuan termasuk agunan yang menjadi jaminan dalam proses kredit tersebut. Sementara hasil penyidikan, sekitar 90 lebih nasabah namanya dicatut. Total dana yang dicairkan untuk kredit fiktif mencapai Rp 5 miliar lebih. Bahkan satu warga tiba-tiba memiliki hutang ratusan juta.

“Untuk ukuran Bondowoso ini besar. Kami akan menuntaskan sampai ke akar-akarnya, siapa pun yang terlibat. Pelaku yang berperan aktif kami dahulukan,” kata dia. Menurutnya, kredit fiktif ini terjadi sekitar tahun 2023. Bahkan saat ini kepala unit Tapen inisial YA tersebut masih aktif sebagai karyawan dan pindah tugas di Surabaya.

Baca Juga : Ayah Banting Anak hingga Tewas di Penjaringan Gara-gara Korban Tabrak Tetangga
Pihaknya akan terus berupaya bisa mengembalikan uang tersebut kepada pihak yang dirugikan. “Kami akan lakukan pendalaman- pendalaman,” imbuh dia. Parahnya lagi kata dia, ada 20 warga meninggal dunia yang namanya dicatut untuk diajukan kredit. “Secepatnya akan kami selesaikan. Semua orang yang tercatut akan kami bersihkan namanya,” tegas dia. ( TIR )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *