PALI – Sumatra Selatan, Kabarnusa24.Com, Pemerintah Kecamatan Penukal menggelar rapat koordinasi untuk mempercepat penurunan kasus stunting di wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Rabu, 13 November 2024.
Pertemuan yang berlangsung di Aula Kantor Camat Penukal ini,menghadirkan berbagai pihak terkait untuk membahas strategi penanganan stunting,yang saat ini menjadi prioritas kesehatan di Kabupaten PALI.
Kegiatan yang dimulai pukul 13.30 WIB tersebut dipimpin oleh Camat Penukal, Kusteti, SE, dan dihadiri oleh beberapa perwakilan instansi, termasuk Kepala Bidang Keluarga Berencana BKKBN PALI, Redi Irawan, SE; Kepala Bidang P4 BKKBN PALI, Tristanti Wulansari, S.Farm., Apt; Wakapolsek Penukal Abab, IPTU Sumaryono; Kepala KUA Kecamatan Penukal, Amil Salim, S.H.I; Kepala Puskesmas Simpang Babat, dr. Gita Listawaty; Kepala TU Puskesmas Air Itam, Suryati, Am. Kep.; serta perwakilan kepala desa dan kader KB Kecamatan Penukal.
Dalam rapat tersebut, Camat Penukal, Kusteti, SE, menyampaikan laporan kondisi terkini angka stunting di wilayahnya, yang mencatatkan enam kasus anak dengan stunting di Kecamatan Penukal. Kusteti menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor untuk menekan angka tersebut secara signifikan.
“Pendekatan yang menyeluruh, mulai dari pelayanan kesehatan hingga sosialisasi ke masyarakat, sangat diperlukan agar target penurunan stunting di Penukal ini bisa tercapai,” ujarnya.
Kepala Bidang Keluarga Berencana, Redi Irawan, SE, menjelaskan bahwa intervensi berupa edukasi tentang gizi dan peningkatan kualitas layanan kesehatan di tingkat keluarga menjadi langkah penting untuk mencegah kasus stunting sejak dini.
“Penting sekali bagi setiap orang tua untuk memiliki pemahaman yang cukup tentang gizi dan kesehatan anak. Kami juga mendorong partisipasi aktif dari kader di tiap desa untuk memberikan edukasi secara berkelanjutan,”jelasnya.
Kepala Puskesmas Simpang Babat, dr. Gita Listawaty, menambahkan bahwa peran tenaga medis di setiap puskesmas sangat krusial dalam memantau perkembangan anak-anak yang berisiko stunting. Ia menegaskan bahwa setiap puskesmas akan meningkatkan kegiatan pemantauan dan konsultasi kesehatan bagi balita di setiap desa.
Di sisi lain, Kapolres PALI, AKBP Khairu Nasrudin, S.I.K., M.H., memberikan dukungannya atas langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Kecamatan Penukal ini.
“Penurunan angka stunting adalah tugas kita bersama. Kepolisian dalam hal ini akan mendukung penuh setiap kegiatan dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat untuk mencapai hasil yang maksimal. Kami siap membantu dalam aspek koordinasi dan keamanan kegiatan sehingga program ini dapat berjalan lancar,”kata AKBP Khairu Nasrudin kepada awak media ini saat diwawancarai diruang kerjanya pada Rabu siang (13/11/2024) .
Rapat koordinasi ini juga diwarnai dengan sesi tanya jawab di mana para peserta yang hadir mengutarakan pendapat dan memberikan masukan terkait langkah-langkah tambahan yang dapat diterapkan guna mempercepat penurunan stunting. Kegiatan berakhir pukul 15.30 WIB dan berlangsung dengan aman dan tertib.
Kapolsek Penukal Abab, melalui PLH Kapolsek Penukal Abab AKP Ardiansyah,S.H., menambahkan bahwa pihak kepolisian akan terus bersinergi dengan instansi terkait dalam rangka pemantauan kasus-kasus stunting di Kecamatan Penukal.
“Kami berkomitmen untuk turut berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di wilayah ini. Sinergi lintas sektor seperti yang kita lakukan hari ini adalah kunci untuk keberhasilan program ini,” tutupnya.