Jakarta, Kabarnusa24.com || Pada tanggal 1 November 2024 di salah satu tempat hiburan malam tepat nya di Deja’vu Bar 2.0 Labuan Bajo, bertepatan dengan adanya acara Holleween di Deja’vu Bar 2.0 terjadi keributan di bar tersebut yang melibatkan beberapa pengunjung yang hadir di bar tersebut.
Diduga dipicu salah satu pengunjung asli pribumi atau disebut putra daerah yang memiliki nama Bernardinus Budiman Tri Idu. Bernard dengan keadaan mabuk mengganggu salah satu pasangan turis yang sedang berjoget menikmati musik dan tidak peduli meski pasangan pria turisnya ada di satu tempat percis dibelakang Bernard.
Pria turis yang mengaku pasangannya diganggu terasa terusik dengan adanya Bernard namun pria turis tersebut tidak berani untuk mengganggu Bernard yang sedang berjoget dengan wanita turis tersebut lantaran turis tersebut hanya pendatang.
Terlihat jelas pada video cctv di jam 03.05 Wita atau di detik 00.10 pada penggalan video cctv terlihat pria turis tersebut memeberikan kode ke pasangan wanita nya untuk melepaskan pria tersebut alias Bernard, namun respon pasangan wanitanya tersebut memberikan isyarat “Bagaimana Caranya”.
Pada penggalan video cctv di jam 03.06 atau didetik 00.26 pada penggalan video cctv pria turis tersebut beranjak pergi dari tempat dimana Bernard mabuk berjoget dengan pasangan wanita turisnya, karena merasa terganggu dengan adanya Bernard pria turis tersebut melaporkan ke petugas security yang berjaga di malam itu.
Tidak lama kemudian petugas menghampiri Bernard dengan maksud beranjak sebentar dari tempat dimana dia berjoget, namun tak diduga Bernard menolak ajakan petugas dan mencoba berontak.
Menurut pengakuan Bernard, tiba-tiba petugas keamanan kafe menghampirinya “saat sedang berjoget.”
Masih menurut pengakuannya, petugas keamanan lalu memintanya keluar kafe, “beralasan ada yang mencari saya.”
Nyatanya, sebagai petugas yang bertanggung jawab pada keamanan pengunjung jika adanya pengunjung yang merasa terusik atau terganggu petugas keamanan bar harus turun tangan untuk melerai, namun dengan adanya penolakan dari Bernard petugas keamanan pun harus ambil sikap tegas.
Dan dalam kebetulan saat keributan tersebut terdapat empat personel Kepolisian Air dan Laut yang menyaksikan keributan tersebut dengan langkah sigap empat personel Kepolisian Air dan Laut turun tangan untuk menarik Bernard beranjak dari tempatnya namun tidak disangka Bernard masih bisa berontak meski ada empat personel kepolisian dan sempat salah satu anggota terpukul bagian dadanya karena Bernard terus berontak tidak ingin beranjak pergi dari tempatnya, karena Bernard tidak koperatif dengan tegas anggota kepolisian memaksa Bernard untuk beranjak dari tempat tersebut.
Meski terjadi perlawanan dari Bernard ke anggota Kepolisian Air dan Laut dengan upaya akhirnya Bernard bisa diajak untuk keluar dari bar, akan tetapi tidak berhenti disitu saja Bernard dengan keadaan mabuk dan tidak koperatif Bernard mencoba melawan anggota dengan perkelahian dengan sigap anggota Kepolisian Air dan Luat ambil tindakan tegas terukur dengan cara menumbangkan perlawanan dari Bernard.
Setelah kejadian anggota Kepolisian Air dan Laut serta petugas keamanan bar berinisiatif membawa Bernard ke rumah sakit terdekat memastikan bahwa Bernard dengan keadaan mabuk tidak terjadi apapa.
Lalu pada pukul 05.00 Wita Bernard yang ditemani kerabat dan sejumlah temannya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Manggarai Barat. Setelah melapor Bernard yang ditemani kerabat langsung menuju kekediaman kerabatnya dikarenakan Bernard takut untuk pulang dengan keadaan mabuk.