Bondowoso, – kabarnusa24.com.
Tanoker Ledokombo Jember mengadakan diseminasi hasil miniriset orang muda 2024 di Aula DP3AKB Jember, Senin siang (9/12/2024).
Kegiatan yang bertema menganalisis pemenuhan hak kesehatan seksual dan reproduksi HKSR) tantangan, kebutuhan, dan situasi di kabupaten Jember dan Bondowoso. Kegiatan ini didukung oleh power to youth dan yayasan gemilang sehat Indonesia.
Dalam mini riset nya, perwakilan Tanoker Ledokombo Jember dan Forum Anak yakni Sofiatul Amri, mengemukakan hasil miniriset terkait HKSR (akses informasi dan layanan) bahwa satu kata jika dengar HKSR maka yang timbul adalah tabu, stigma, seks, perempuan, adat kolot, kesetaraan gender, kemanusiaan, kespro, legalitas aborsi, kekerasan dll. “Tabu dan stigma hal yang paling disorot, ” katanya.
Tahu hal yang mendasar, seperti kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi , kenyamanan diri, hingga aborsi lebih sedikit dibicarakan.
Sofiatul menambahkan45,6 persen remaja tahu HKSR namun 54,4 persen tidak tahu HKSR. Pengetahuan HKSR, bagi remaja dan orang muda, masih dianggap menciderai norma, agama dan sosial budaya.
Juga, beberapa temuan seperti layanan kesehatan reproduksi remaja di puskesmas /posyandu remaja dianggap menegangkan, pembahasan seksualitas dianggap hal tabu, rata rata remaja tahu soal seks dari nakes seperti bidan, pembahasan seks dianggap hal tabu.
Sebelum nya Kepala Dinas Sosial P3AKB Bondowoso Anisatul Hamidah menyatakan sebelum berangkat ke Jember, ia menangani penemuan bayi di bondowoso.
Juga, pihak nya menangani ODGJ yang membacok suami dan dua orang tetangganya. Di bondowoso juga angka kekerasan seksual cukup tinggi pada perempuan dan anak.
Juga, anisatul menjelaskan bahwa para pelajar yang akil baligh bisa terbuka ke orang tua nya. Bagi pelajar pria dan wanita yang mengalami mimpi basah (pria) dan menstruasi (wanita). Dari Dinas Sosial P3AKB Jember Untung memaparkan pelajar Jember juga mengalami dekadensi moral terkait seksualitas. Anak anak pelajar sudah berani pacaran. Sebagian melakukan seksual verbal. Melakukan intercoures (hubungan seksual) atau melakukan open BO. Juga,ada melakukan LGBT. Cicik dari Tanoker Ledokombo menceritakan tentang film dari kisah nyata seorang pelajar bernama Gabriel Rodrigues atau Gaby yang tinggal dilingkungan seks bebas. Gaby yang menyamar jadi korban kekerasan seksual melakukan riset terhadap lingkungan sekolahnya. (Eko/AR).