Cara Mendidik Anak di Ajarkan Rasulallah SAW
Kabarnusa24.com, Masa anak-anak sangat penting diperhatikan.
Usia segini biasa disebut dengan golden age (usia emas). Ibarat masakan, jika benar cara masaknya, pasti enak makanannya kan?
Sama, jika benar kita mendidiknya, maka anak kita besarnya akan menjadi anak yang sholeh sholehah, insya Allah.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendidik masa anak-anak :
Tanam dan pupuk rasa cintanya untuk Allah dan Rasulullah.
Rasulullah saw bersabda,
اَدِّبُوْا اَوْلَادَكُمْ عَلَى ثَلَاثِ خِصَالٍ : حُبِّ نَبِيِّكُمْ وَحُبِّ اَهْلِ بَيْتِهِ وَ قِرَأَةُ الْقُرْأَنِ
“Didiklah anak-anak kalian dengan tiga perkara: yaitu, mencintai Nabi kalian dan mencintai keluarganya, serta membaca Al-Qur’an.”
Ajak anak untuk melaksanakan shalat sejak kecil dan biasakan untuk melakukannya secara berjama’ah dimasjid atau bersama keluarga.
Kebanyakan orang tua bingung dan marah jika anaknya telat makan, telat sekolah. Namun terasa ringan dan biasa jika anaknya telat sholat atau bahkan tidak sholat.
Pisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan ketika mereka sudah berusia 10 tahun.
Rasulullah SAW bersabda:
مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
“Perintahkan anak-anak kalian untuk menunaikan shalat saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka saat mereka berusia sepuluh tahun, pisahkan tempat tidur di antara mereka.”
Mendidik anak mengenai adab berbicara dengan mengajarkan anak untuk berbicara yang baik, sopan, lemah lembut, terutama kepada yang lebih tua.
Laranglah anak untuk berbicara yang tidak bermanfaat, berkata kotor, berbohong, dan ajarkan pula agar ia mendengarkan orang yang mengajaknya berbicara.
Ajarkan juga ia untuk terbiasa duduk yang baik dan sopan.
Menutup mulut ketika menguap,
mengucap hamdalah ketika bersin.
orang tua harus memperhatikan pergaulan anak.
Mulai dari memilih sekolah yang baik, agamis, yang mengajarkan akhlak. Sehingga orang tua tidak khawatir anaknya berubah akhlak, kebiasaan, pola pikir, bahkan aqidahnya karena sebab lingkungan sekolah yang merusaknya.
Jangan biarkan ia berteman dengan anak yang nakal karena pasti ia akan meniru perbuatan dan perkataannya.
Begitupula televisi dan sosial media harus dalam pengawasan dan kontrol maksimal karena terbukti banyak memberikan pengaruh negative terhadap karakter dan jiwa anak.
Izinkan ia untuk bermain dengan permainan yang baik untuk mengistirahatkannya dari lelahnya belajar.
Arahkan kepada permainan yang sehat, baik, dan mengasah kecerdasannya seperti bersepeda, bulu tangkis, petak umpet, dll.
Jauhkan anak dari permainan yang merusak akhlak dan pola pikirnya seperti playstation, atau game-game yang mengajarkan berkelahi, mencuri, bersikap kasar, atau yang didalamnya terdapat wanita yang membuka aurat.
Hubungkan segala sesuatu yang dialami anak dengan Allah dan RasulNya.
Seperti ketika anak tidak menghabiskan atau membuang-buang makanan. Katakanlah kalau hal itu mubadzir dan tidak disenangi Allah.
Jangan menakuti anak dengan selain Allah. Seperti menakutinya dengan hantu, kecoak, dll.
Sebab anak akan tumbuh menjadi pengecut dan penakut.
Insyaallah Allah memudahkan urusan kita dalam mendidik anak-anak kita supaya menjadi anak yang sholeh dan sholehah.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَالِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Y-wa