Kecamatan Bojongmangu Upayakan Tidak Buang Sampah ke TPA Burangkeng

Kecamatan Bojongmangu Upayakan Tidak Buang Sampah ke TPA Burangkeng
Plt Camat Bojongmangu Sapto Noviantoro

Kecamatan Bojongmangu Upayakan Tidak Buang Sampah ke TPA Burangkeng

BOJONGMANGU – BEKASI || KABARNUSA24.COM

Plt Camat Bojongmangu Sapto Noviantoro mengatakan, pihaknya berupaya agar tidak ada sampah dari wilayahnya yang harus dibawa ke TPA Burangkeng yang kondisinya sudah melebihi kapasitas (overload).

“Ya, kami akan berupaya semaksimal mungkin agar tidak ada sampah yang harus dibawa ke TPA Burangkeng, bagaimana sampah tersebut dapat diselesaikan, diolah dan ditangani di wilayah Kecamatan Bojongmangu,” kata Sapto, Senin (05/06/2023).

Sapto menyebutkan, telah menyiapkan berbagai strategi agar sampah di wilayahnya dapat ditangani sendiri. Diantaranya melalui kerjasama dengan dinas terkait, kader PKK dan membuat Sekolah Adiwiyata yang peduli terhadap lingkungan.

Upaya penanganan sampah secara mandiri itu dilakukan, menyusul Kecamatan Bojongmangu yang ditunjuk menjadi daerah percontohan pengolahan sampah di Kabupaten Bekasi.

“Ya, dalam program solusi spesifik percepatan pembangunan di Kabupaten Bekasi 2023-2026, yang merupakan kerjasama antara Pemkab Bekasi dengan ITB, Kecamatan Bojongmangu menjadi pilot project permodelan pengelolaan sampah di hulu,” ujarnya.

Salah satu upaya yang telah dilakukan, pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi, telah melakukan bimbingan teknis (bimtek) pengolahan sampah yang diikuti 49 peserta dari 6 desa di Kecamatan Bojongmangu.

“Di wilayah Bojongmangu, ada tiga desa yang mempunyai Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang akan kami kembangkan,” ujarnya.

Untuk tiga desa lainnya yang belum mempunyai TPS3R, Sapto mengatakan akan difokuskan kepada pengelolaan sampah, berbasis penghasil komposter.

“Kami fokuskan ke sampah organik nya,” kata dia.

Selain itu, Sapto mengajak masyarakat tidak hanya mengambil manfaat dari sampah yang bernilai ekonomis, namun yang terpenting adalah sampah tersebut aman terhadap lingkungan.

“Jadi nilai ekonomi hanya sebagai efek, tapi yang utama bagaimana sampah ini aman terhadap lingkungan,” tandasnya.

Dirinya berharap, warga Kecamatan Bojongmangu bisa memilah mana sampah organik dan non organik.

“Untuk tingkat rumah strateginya melalui ibu-ibu PKK. Kita juga masuk melalui jalur pendidikan, dengan membentuk sekolah Adiwiyata agar peduli terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan,” ucapnya.

 

 

PERS RILIS News room Diskominfosantik kabubaten Bekasi.

Penulis: Dede BustomiEditor: Dede Bustomi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *