Tutup
Internasional

Ketua Umum PPDI: Intervensi Omnibus Dalam Pengembangan Yang Inklusi Bagi Penyandang Disabilitas Dan Kemitraan di Masa Depan

4
×

Ketua Umum PPDI: Intervensi Omnibus Dalam Pengembangan Yang Inklusi Bagi Penyandang Disabilitas Dan Kemitraan di Masa Depan

Sebarkan artikel ini
Ketua Umum PPDI: Intervensi Omnibus Dalam Pengembangan Yang Inklusi Bagi Penyandang Disabilitas Dan Kemitraan di Masa Depan
Do: Ketum PPDI saat menghadiri Forum Tingkat Tinggi ASEAN High Level Forum (AHLF) on Enabling Disability-Inclusive Development and Partnership beyond 2025 berlangsung di Makassar Foto(IMG/Bori)

Makasar, kabarnusa24.com – Forum Tingkat Tinggi ASEAN High Level Forum (AHLF) on Enabling Disability-Inclusive Development and Partnership beyond 2025 berlangsung di Makassar, Pada 10 hingga 12 Oktober 2023. Event internasional tersebut dihadiri 13 perwakilan negara baik dari ASEAN, pengamat dan perwakilan negara lain. Para peserta forum ini diketahui terdiri dari Menteri dan Pejabat Senior ASEAN yang bertanggungjawab atas kesejahteraan sosial dan pembangunan di badan sektoral terkait, entitas terafiliasi ASEAN dan mitra.

Dalam forum tingkat tinggi tersebut Menteri Sosial Tri Rismaharini menekankan bahwa disabilitas bukan hanya isu di ASEAN, tetapi juga menjadi isu dunia karena jumlah penyandang disabilitas cukup besar.

Ketua Umum PPDI: Intervensi Omnibus Dalam Pengembangan Yang Inklusi Bagi Penyandang Disabilitas Dan Kemitraan di Masa Depan
Doc. Ketua Umum PPDI, saat sesent foto bersama dengan Menteri sosial RI Tri Rismaharini dan peserta Forum Tingkat Tinggi ASEAN High Level Forum (AHLF) on Enabling Disability-Inclusive Development and Partnership beyond 2025. foto (IMG/Bori)

Menurutnya, Pembahasan hal tersebut sangat penting mengingat tantangan yang di hadapi oleh jutaan penyandang disabilitas di Indonesia.

Ketua Umum Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) H.Norman Yulian turut hadir dalam menyampaikan tentang Intervensi Omnibus dalam pengembangan yang inklusi bagi penyandang disabilitas dan kemitraan di masa depan melampaui tahun 2025.

Dirinya juga sangat mengapresiasi keseriusan pemerintah, terutama Kemensos dalam mewujudkan Indonesia yang inklusi dan ramah disabilitas.

Pemerintah juga sudah berupaya dengan berbagai cara agar terbentuk Indonesia yang ramah disabilitas, termasuk bagi penyandang disabilitas, baik di sektor pendidikan, maupun ketenagakerjaan terutama di ASEAN.

“Harapan kami, melalui AHLF ini bisa dirancang master plan penanganan disabilitas untuk kawasan ASEAN,”Pungkas H.Norman Di Makasar Selasa, (10/10/2023). (Sr/B)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *