Jakarta, KabarNusa24.com – Penanganan perkara dugaan tindak pidana pemalsuan surat, penggelapan hak atas tanah dan penyerobotan tanah yang terjadi di Kelurahan Gogagoman, Kota Kotamobagu kini mendekati moment paling krusial. Pasalnya, Penyidik pada Dittipidum Bareskrim Mabes Polri akan segera melakukan Gelar Perkara dalam rangka penetapan tersangka.
Menanggapi hal ini, Advokat Nathaniel Hutagaol, S.H., dari LQ Indonesia Law Firm selalu kuasa hukum Sientje Mokoginta, cs., menyatakan pihaknya berharap agar terlapor atas nama Stella Mokoginta, yang selama ini diduga sebagai master mind dalam perkara ini, segera ditetapkan menjadi tersangka.
“Setelah hampir 6 tahun berjuang mencari keadilan, bagi kami ini adalah moment penting yang paling krusial dalam pengungkapan perkara ini. Kami berharap agar Stella Mokoginta segera ditetapkan sebagai Tersangka, karena kami menduga selama ini dialah aktor utamanya”. kata Niel.
Stella Mokoginta sendiri adalah isteri dari seorang pengusaha sukses pemilik PT Hasjrat Abadi, yang merupakan salah satu dealer kendaraan otomotif terbesar di Indonesia, namanya belakangan muncul terkait dengan kasus tanah Gogagoman ini.
BACA JUGA: *Kehadiran Menteri AHY sebagai Lulusan Terbaik Berikan Semangat bagi Siswa SMA Taruna Nusantara* Magelang – Setelah lulus 27 tahun lalu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali ke SMA Taruna Nusantara, Kabupaten Magelang sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) pada Senin (02/09/2024). Kehadirannya menjadi momen berharga bagi segenap pengajar dan siswa SMA Taruna Nusantara. Sejumlah siswa pun antusias memberikan kesan dan pesan kepada Menteri AHY yang menjadi Lulusan Terbaik SMA Taruna Nusantara Angkatan ke-5. “Untuk Pak Menteri AHY, terima kasih atas pemaparan hari ini, saya jadi lebih bersemangat lagi untuk belajar dan menggapai cita-cita, semoga suatu saat nanti saya menjadi sukses seperti bapak. Saya mendapatkan bahwa kita harus keluar dari zona nyaman agar kita berkembang lebih jauh lagi, mengembangkan soft skill lagi, setiap hari kita harus menjadi yang lebih baik,” ujar Syifa, seorang siswi yang berasal dari Banda Aceh. Hal yang sama disampaikan oleh Timmoty. Ia mengatakan bahwa pengalaman yang diceritakan Menteri ATR/Kepala BPN memotivasinya untuk terus belajar dan bekerja keras. “Setelah mendengarkan Pak Menteri AHY, saya akan bekerja keras dengan kerendahan hati dalam melakukan segala pekerjaan. Teruslah berjuang Pak, sampai menjadi presiden,” pungkas siswa yang berasal dari Jakarta ini. Sebagai menteri pertama lulusan SMA Taruna Nusantara, Menteri AHY menjadi sosok penuh dedikasi dalam usahanya dan bertekad kuat dalam pandangan para siswa yang mendengarkan ceramahnya. Dalam kesempatan “Jumpa Tokoh Nasional” ini, Menteri AHY memberikan ceramah pembekalan kepada 1.099 siswa/siswi SMA Taruna Nusantara Angkatan 33, 34, dan 35. “Dream big, work hard and never give up. Semua bisa berbuat yang terbaik. Kita senantiasa melakukan transformasi sekaligus kita berupaya untuk terus meningkatkan kapasitas diri kita. Oleh karena itu, sudah tepat jika SMA Taruna Nusantara ini mencetak, mendidik para calon patriot bangsa yang memiliki cita-cita mulia,” ujar Menteri AHY di SMA Taruna Nusantara, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Menteri AHY berpesan agar seluruh siswa menerapkan nilai-nilai sebagai generasi unggul penerus bangsa. Nilai tersebut antara lain Keberanian dan Percaya Diri; Komunikasi dan Kesopanan; Berpikir Kritis dan Kreativitas; Kompetitif dan Kolaborasi; serta Komitmen dan Konsistensi. Pada kunjungannya di SMA Taruna Nusantara ini, Menteri AHY didampingi oleh Pembina IKAWATI ATR/BPN, Annisa Pohan Yudhoyono; beberapa Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kementerian ATR/BPN; serta Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Tengah dan sejumlah Kepala Kantor Pertanahan. Turut hadir, Pj. Bupati Magelang beserta Forkopimda setempat. (YS/PHAL) #AHYMenteriATR #KementerianATRBPN #MelayaniProfesionalTerpercaya #MajuDanModern #MenujuPelayananKelasDunia #SetiapKitaAdalahHumas #SetiapKitaAdalahAmbassador Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional
“Stella Mokoginta inilah, yang menurut keterangan klien kami, yang pertama kali punya inisiasi untuk membawa permasalahan ini ke ranah hukum. Dipikirnya uang dan kekuasaan bisa membeli hukum, makanya bagi kami, ini tantangan besar untuk penyidik membuktikan integritasnya”. pungkas Niel.
Sedari awal ketika Kliennya mengetahui perihal penerbitan sertifikat dan penjualan tanah miliknya, lanjut Niel, Kliennya telah berusaha mengupayakan perdamaian melalui jalan kekeluargaan.
“Klien kami waktu itu cuma minta kembalikan saja tanah sisa yang belum dijual, tapi kan malah dia (Stella-red) yang nantangin ketemu aja di Kepolisian dan Pengadilan”. ungkap Niel.
Oleh karena itu, Niel sangat berharap agar Stella Mokoginta tidak hanya sekadar dijadikan Tersangka, tapi pihaknya juga menginginkan agar Stella dijatuhi hukuman seberat-beratnya.
“Bayangkan saja. Akibat perbuatan mereka, Klien kami bertahun-tahun harus menghabiskan banyak waktu, tenaga dan biaya. Waktu PTUN selesai di PK, kami pikir sudah selesai, eh, ternyata pihak sana malah menggunakan sertifikat yang dicabut sebagai bukti dalam gugatan perkara. Ini kan sudah kelewatan sekali.” ketusnya.
“Modus mereka ini lebih-lebih dari mafia tanah, sudah dinyatakan cacat administrasi, masih juga dipakai sebagai bukti. Jadi terang sekali niatnya sudah tidak bagus, dan ini harus dianggap sebagai alasan yang memberatkan. Harus dihukum maksimal”. Tutup Niel.
(Red)**
LQ Indonesia Law Firm sebagai firma hukum yang terkenal vokal dan berintegritas telah berkomitmen untuk senantiasa mengawal perkara ini. Kepada masyarakat yang memiliki informasi yang berguna terkait perkara ini dapat menghubungi hotline LQ Indonesia Lawfirm di nomer 08174890999
Press Release LQ Indonesia Law Firm, 30 Oktober 2023
Post Views: 3