CIKARANG PUSAT – KABUPATEN BEKASI || KABARNUSA24.COM
Perbaikan dan penanganan longsor Jembatan Cipamingkis di Kecamatan Cibarusah menjadi salah satu prioritas dalam realisasi serapan anggaran tahun 2024.
Jembatan tersebut merupakan akses utama warga di sejumlah desa di Kecamatan Cibarusah dan jalur alternatif menuju Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bogor.
Dalam perencanaannya, untuk kegiatan fisik ini sudah menginjak tahapan tender. Setelah sebelumnya Pemkab Bekasi merampungkan tahapan konsultan.
Hal itu disampaikan Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan usai memimpin Rapat Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan tahun Anggaran 2024 di Ruang Rapat K.H Ma’mun Nawawi, Komplek Pemda, Kecamatan Cikarang Pusat, pada Selasa (20/2/2024).
Dani berharap, proses kontrak bisa berjalan cepat. Sehingga bisa menginjak tahapan pengerjaan.
“Jumlah pekerjaan pada triwulan pertama hampir 400 kegiatan. Yang besar, yakni dua, pertama Jembatan Pantai Bakti, Kecamatan Muaragembong dan kedua Jembatan Cipamingkis. Untuk kegiatan fisik ini, baru selesai tahapan konsultan. Sekarang masuk ke tender atau catalog untuk fisik. Mudah-mudahan dalam satu dua minggu sudah kontrak. Begitu kontrak, baru pengerjaan,” jelasnya.
Kepala Dinas Sumberdaya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDA-BMBK) Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln menyatakan, bahwa penanganan longsor Jembatan Cipamingkis di Kecamatan Cibarusah Prosesnya diupayakan bisa diselesaikan dalam waktu dekat.
“Penanganan longsor Jembatan Cipamingkis sedang kita siapkan reviu HPS-nya, sambil kita sedang melakukan pengadaan barang dan jasa untuk jasa konsultasi konsultan pengawas. Mudah-mudahan bisa berjalan di triwulan I,” terangnya.
Henri menjelaskan, sesuai arahan Pj Bupati Dani Ramdan, perbaikan jembatan dan penanganan longsor Jembatan Cipamingkis menjadi prioritas Pemkab Bekasi di tahun 2024.
“Jadi yang kami tangani ini sementara jalannya yang longsor. Kalau jembatannya sudah kami periksa, tidak ada kendala di jembatan melainkan hanya jalan pendekatannya yang longsor. Jadi kami akan adakan rekayasa konstruksi, kita bikin pile sleeves dengan cara di-bore pile sampai ketemu tanah keras kemudian kita bangun balok dan plat beton di atasnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya kini intens melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum. Hal tersebut dilakukan, guna meminimalisir kerusakan tanggul yang terkikis di sepanjang aliran sungai Cipamingkis.
“Solusinya memang harus dibuat bendungan untuk mengontrol debit air di hulu. Kalau kondisi masih seperti ini akan sulit dan ini yang kita laporkan setiap tahun ke BBWS Citarum. Bukan hanya merusak jembatan, melainkan juga tanah-tanah masyarakat tergerus, termasuk rumah-rumah warga itu juga bisa terkena dampaknya,” ujarnya.
(Sumber: Diskominfosantik Kabupaten Bekasi)