Daerah  

6 Dalem Pendiri Terbentuknya Kadipaten Cianjur

6 Dalem Pendiri terbentuknya Kadipaten Cianjur
Doc: Kadipaten Cianjur dimasa VOC, foto: Istimewa

6 Dalem Pendiri terbentuknya Kadipaten Cianjur


Kabarnusa24.com – Pangeran Jaya Lalana begitulah nama kecil dari Rd. Kanjeng Aria Wira Tanu Datar, putra dari Raden Kanjeng Aria Wangsa Goparana Raja Sunda Talaga, yang mengikuti pendidikan di Paguron Islam Kesultanan Cirebon di bawah pimpinan Syekh Syarif Hidayatullah. Beliau merupakan seorang siswa teladan dan paling menonjol di antara siswa-siswa lainnya serta menguasai di bidang ajaran Keagamaan, Keperwiraan, Ilmu Siasah dan Ilmu Kemasyarakatan.

Dengan gelar ”Aria” yang diperoleh selesai menamatkan pendidikan di Perguruan Islam tersebut, adalah merupakan gelar kerabat keraton dengan kedudukan “Ngabehi” selaku ponggawa Kesultanan Cirebon dengan nama khusus Raden Ngabehi Jaya Sasana.

Menginjak usia 23 tahun, beliau mendapat kepercayaan dan diangkat menjadi Senapati Kesultanan Cirebon dan kemudian diberi gelar Raden Aria Wiratanu yang diserahi prajurit 300 umpi (1.200 jiwa) dari Kesultanan Cirebon. Kemudian diberi tugas oleh penerus Syarif Hidayatullah untuk mendirikan kerajaan kecil di wilayah Cianjur yang kosong bekas wilayah Pajajaran.

Beliau berhasil menahan serangan Banten dalam mempertahankan wilayahnya sehingga dianugerahi gelar panglima (Wira Tanu)

Sehingga beliau akhirnya dikenal dengan gelar Raden Aria Wira Tanu. Cikundul yang sebelumnya hanyalah merupakan sub nagari menjadi Ibu Nagari tempat pemukiman rakyat Djajasasana.

Bersatunya kesatuan masyarakat, setelah runtuhnya Kerajaan pakuan padjajaran yaitu:

1. Cipamingkis di bawah pimpinan Nalamerta;
2. Cimapag di bawah pimpinan Nyiuh Nagara;
3. Cikalong di bawah pimpinan Wangsa Kusumah;
4. Cibalagung di bawah pimpinan Natamanggala;
5. Cihea di bawah pimpinan Wastu Nagara; dan
6. Cikundul di bawah pimpinan Jayasasana dengan gelar Wira Tanu

Yang bersepakat untuk menyatakan bahwa wilayahnya bersatu menjadi satu negeri dan sepakat untuk mengangkat Jayasasana (yang sudah mendapat gelar Wira Tanu) untuk menjadi dalem. Karena sudah diangkat sebagai dalem (tidak lagi hanya senapati) Wira Tanu kemudian menggunakan gelar Aria, sehingga nama lengkapnya menjadi Raden Aria Wira Taanu Datar, dan menjadi negeri yang Merdeka.

Raden Aria Wira Tanu I menjabat sebagai Bupati Cianjur dari tahun 1677 hingga 1691.

Beliau meninggalkan warisan berupa tradisi kebudayaan, keagamaan, dan pemerintahan yang masih terjaga hingga kini.

Raden Aria Wira Tanu I adalah sosok yang berjasa dalam membangun Cianjur sebagai kabupaten yang mandiri, beradab, dan beriman.

Beliau adalah bupati pertama yang mengukir sejarah Cianjur sebagai daerah yang memiliki identitas dan karakter tersendiri. Tugas beliau menyebarkan agama Islam di daerah Cianjur, Sukabumi sebagian wilayah Bogor.

Oleh karena Kanjeng Kiai Raden Aria Wiratanu Datar Cikundul pada waktu itu sudah lanjut usia kemudian pemerintahan diserahkan sepenuhnya kepada putranya yang bernama Raden Aria Wiramanggala. (SRM)

Dikutip dari beberapa sumber yang pernah tayang sebelumnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *