Daerah  

Hari Raya Nyepi menjadi Momen mengharukan,BPN Serahkan Sertifikat Rumah Ibadah

Hari Raya Nyepi menjadi Momen mengharukan,BPN Serahkan Sertifikat Rumah Ibadah

Lumajang, Kabarnusa24.Com.Senin,1/4/2024. Hari Suci Nyepi tahun Saka 1946 digelar di Pura Mandara Giri Semeru Agung desa senduro kecamatan senduro Kabupaten Lumajang, Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Lumajang menyerahkan 29 sertifikat rumah ibadah, diantaranya 22 Sertifikat tempat Ibadah Pura dan Sanggar Pamujaan serta 2 Sertifakat rumah ibadah Geraja Bethel serta 5 Sertifkat Wakaf.

Pada kesempatan tersebut Kepala BPN H.M Rocky Soenoko S.H., M.Si., mengungkapkan” Ada kurang lebih 29 sertifikat rumah ibadah yang akan di bagikan, termasuk 22 sertifikat rumah ibadah pura dan sanggar pamujaan.

“ Perayaan Dharma santi Hari Raya Nyepi 1946 “Kami membagikan sertifikat yang mana telah terselesaikannya sertifikat sebanyak 22 sertifikat tempat ibadah pura dan sanggar pamujaan”, ungkap Rocky, sabtu, 30/03/24.

“Mentri Agraria dan Tata Ruang kepala BPN mengatakan sertifikat rumah ibadah dan tanah wakaf merupakan komitment pemerintah untuk menjaga umat beragama”,tambahnya.

Rocky mengungkapkan ” Penyerahan sertifikat ini adalah bentuk perhatian kepada tanah umat supaya didapat kepastian hukum dan perlindungan hukum sehingga umat beribadah dengan baik.

“Ini merupakan karunia Tuhan yang maha Esa dan sebagian sertifikat ini diselesaikan melalui progam strategis nasional yaitu pendaftaran tanah sistematis lengkap”. ungkap Rocky.

Rocky juga berharap kepada pemangku kebijakan serta stakholder untuk bersama – sama mensukseskan progam PTLS di kabupaten Lumajang.

“Kami berharap seluruh pemangku kepentingan stakholder agar kiranya dapat mensukseskan progam pendaftaran tanah sistematis lengkap ini karena ini progam yang sangat baik dan menjadi sebuah kunci dalam penyelesaian permasalahan khususnya yang ada di kabupaten Lumajang ini”. Harapnya

“Kita ingin kedepan tidak ada lagi persoalan pertanahan yang mendera yang menjadi sebuah kendala yang menjadi sebuah perseteruan yang menjadi sengketa konflik bahkan sampai melibatkan banyak pihak”. Pungkasnya.

Turut hadir dalam Kegaitan tersebut diantaranya Sekda Kabupaten Lumajang Agus Triyono, Kepala BPN Lumajang H.M Rocky Soenoko, Waka Polres Lumajang di dampingi Kapolsek senduro, sejumlah tokoh agama umat Hindu serta umat Hindu, dan stakholder lainnya.(D.S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *