Bondowoso, – kabarnusa24.com.
Rencana pembangunan infrastruktur di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, khusus nya jalan tol Besuki, menjadi perhatian khusus bagi seorang anggota DPR RI.HM. Nasim Khan.
Menurut Nasim mayoritas dari mereka, seperti para petani dan pedagang, tidak memiliki akses luas terhadap media sosial. “Menghadapi beberapa masalah yang perlu diperhatikan, seperti penyelewengan dalam pembebasan lahan oleh makelar tanah, ” kata Nasim Khan , Jumat (19/4/2024).
Namun, penolakan terhadap rencana ini diduga kuat berasal dari kepentingan pribadi dan keuntungan sesaat. “Tanpa mempertimbangkan solusi terbaik yang dapat dihasilkan dari pembangunan tersebut,” katanya. Menurut Nasim Khan, perlu memperhatikan dampak positif dan negatif dari rencana pembangunan tersebut terhadap masyarakat dan lingkungan.
Sebab, Kabupaten Situbondo perlu memperhatikan beberapa contoh dari daerah lain yang telah mengalami transformasi serupa. Dengan fokus pada perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta dampak sosialnya, sesuai dengan wawancara dengan Khan.
Satu dari beberapa hal yang perlu diperhatikan, menurut Nasim Khan, adalah dampak terhadap lingkungan, seperti hutan lindung Baluran yang memiliki ekosistem yang rentan. Selain itu, rencana tersebut juga berpotensi mengganggu aktivitas latihan Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) dan Marinir yang terletak di sekitar jalur tol yang direncanakan, seperti yang diungkapkan Khan dalam pertemuan dengan media.
Nasim melanjutkan, dalam rangka memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Situbondo, Nasim Khan merekomendasikan mempertimbangkan lokasi exit tol yang strategis, serta memastikan penggunaan rest area untuk mendukung UMKM lokal, sesuai dengan pandangannya. Titik exit tol yang direkomendasikan oleh Khan meliputi Suboh Besuki Barat hingga ke Bondowoso, Pasir Putih, Kota Panji Situbondo, Wilayah Curah Kalak, Asembagus, Bajul Mati, dan Ketapang.
Selain itu, Nasim Khan menekankan bahwa pembebasan lahan dan pelaksanaan proyek harus dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab, sebagai bagian dari tanggapannya terhadap situasi tersebut.
Dengan memperhatikan aspirasi masyarakat serta pandangannya, pembangunan infrastruktur di Kabupaten Situbondo dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi seluruh komunitas.
Lebih lanjut ia berharap pembebasan lahan di lakukan dengan benar, juga terkait pengerjaan proyek tersebut agar di kerjakan dengan baik.” Sekali lagi saya berharap Situbondo bukan hanya menjadi Kabupaten pelintasan, tapi menjadi tujuan utama segala bidang untuk perkembangan kemajuan regenerasi daerah dan masyarakat, sangat disayangkan kalau hanya karena kepentingan perorangan dan golongan. jadi segala halnya harus dipikirkan dan mencari solusi sosialisasi pergantian terbaik kedepannya, bagi pertanian, perkebunan, UMKM dan kelestarian alam,” pungkasnya. (Eko)