Tutup
Daerah

Gerakan Sinergi Reforma Agraria (GSRA) di Desa Oro-Oro Ombo Kabupaten Lumajang

2
×

Gerakan Sinergi Reforma Agraria (GSRA) di Desa Oro-Oro Ombo Kabupaten Lumajang

Sebarkan artikel ini
Gerakan Sinergi Reforma Agraria (GSRA) di Desa Oro-Oro Ombo Kabupaten Lumajang

Lumajang,kabarnusa.24.com.Minggu,28/4/2024. Gerakan Sinergi Reforma Agraria (GSRA) di Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Gerakan ini di selenggarakan di seluruh Indonesia.

Kepala BPN Kabupaten Lumajang H.M.Rocky Soenoko,SH,M.Si mengungkapkan bahwa
“Gerakan Sinergi Reforma Agraria bertujuan agar seluruh stakeholder,Pemda melalui forkopimda dan instansi terkait sepakat ,peserta calon penerima ataupun pelaksanaan gerakan reforma agraria,terutama dari desa terkait ada layanan unggulan UMKM ,atau melalui koperasi dan semacamnya ,jadi sana-sama berkomitmen untuk bersinergi mewujudkan cita-cita reforma agraria dalam upaya mengurangi ketimpangan pemilikan tanah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”ungkap Rocky.

“Mengurangi ketimpangan kepemilikan tersebut dapat di capai melalui pengurangan restribusi tanah .Jadi restribusi tanah dapat melalui obyek sengketa konflik yang tidak bisa selesai ,hqu yang sudah berakhir salah satunya pelepasan di kawasan hutan dan lain-lain, reforman agraria,itu di berikan kepada masyarakat pemilik tanah atau petani penyewa tanah ,dapat juga diberikan harapan untuk mendapatkan itu,dan kita selesaikan sertifikasinya ,”ungkap Rocky.

“Di desa Oro-Oro Ombo ini cukup banyak 2 tahun belakangan memperoleh kegiatan itu melalui restribusi tanah , rata-rata penerima itu petani salak,jadi sejalan dengan keinginan pemerintah bahwa aset tanah masyarakat itu di sertifikatkan,”ungkap Rocky.

“Mereka punya kebun salak,belum mendapatkan akses dari pemerintah atau dari instansi terkait baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.BPN konsen dan tanggap ,”ungkap Rocky.

“Setelah tanah di sertifikatkan ,kebun salak ternyata punya mereka.Pertama kepastian harga, kesulitan dengan pupuk.

“Sebenarnya salak Oro-Oro Ombo terkenal,tetapi karena tidak kontinyu mendapatkan pupuk,kwalitas dari segi sarana tidak sesuai dengan standar atau di harapkan.Dengan pupuk buah itu akan lebih besar lagi dan bagus,”ungkapnya.

“Salak itu di tadah oleh tengkulak,harga di bawa pasar,tetapi kalau dibeli tengkulak harga hanya 2000,- perkilo,di jual di pasaran lebih dari itu yaitu Rp 6.000,- perkilo. Agar tidak merugikan atau mendapatkan ketimpangan, dari tengkulak ,kita harus memperoleh akses.BPN berkontribusi untuk memberikan akses Kesejahteraan dan peduli kepada masyarakat agar pendapatannta meningkatkan,”ungkap Rocky.

Salak punya batasan, seminggu sudah membusuk,agar memperoleh nilai jual yang ekonomis,BPN masuk untuk membantu,tetapi tidak cukup BPN saja, pemerintah harus turut serta.

“Desa Oro-Oro Ombo cukup inovatif dalam mengemas salak menjadi gudeg.BPN turut serta memasarkan.”Kami juga sudah mengungkapkan kepada Pj.Bupati agar OPD secara bergantian turut memasarkan gudeg tersebut dengan cara merasakan dan membeli produk tersebut secara bergantian,sekaligus membantu memviralkan.Dengan cara seperti itu nilai jual akan meningkat sekaligus menjadi buah tangan khas Lumajang .Pengemasannya pun di buat menarik,indah.Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan,”ungkap Rocky.

“Jangan sampai asetnya sudah di sertifikasi tetapi tidak dapat mendapatkan akses,semua masa bodoh dan tidak peduli. Kegiatan di Oro-Oro Ombo itu agar semua berkomitmen untuk mengangkat produk unggulan masyarakat Oro-Oro Ombo,supaya mempunyai nilai jual tinggi.
Saat pandemi yang bertahan koperasi dan UMKM.
Kita mengalami kesulitan bahan pokok Bu PJ dengan kemauan keras,gigih dengan pemangku kepentingan berhasil membawa Lumajang keluar dari 10 besar kesulitan dan kesengsaraan masyarakat terkait dengan sembako.Pemerintah daerah membuat pos-pos yang mendukung ,bukan pengusaha melainkan koperasi yang dapat menghidupikan ekonomi masyarakat,”ungkap Rocky.

“Kegiatan itu dapat diangkat jika kita membuat koperasi tangguh ,yaitu khususnya pupuk yang dibutuhkan petani.Pupuk subsidi sangat terbatas, kalaupun ada pupuk sangat mahal.

” Langkah awal membangun komitmen Kementerian ATR/BPN, OPD, dan masyarakat terkait dengan pemenuhan cita-cita reforma agraria.

Kantah Lumajang berharap komitmen yang di bangun dengan pihak OPD dan masyarakat dapat terus terjalin seiring dengan terpenuhinya akses reforma agraria yang di canangkan kementerian ART/BPN agar mendukung tercapainya Lumajang maju , mandiri, sejahtera,”ungkap Rocky.

Sementara itu kepala desa Oro-Oro Ombo Sas mengungkapkan” bahwa kepala BPN H.M.Rocky Soenoko ,SH,M.Si mengajak kepala desa oro-ora ombo dan para petani salak bersinergi untuk menambah nilai ekonomi dgn cara mengembangkan UMKM kecil menengah yg ada di wilayah Oro-Oro Ombo,ungkap Sas.(D.S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *