Tutup
Kesehatan

Dapur Sehat, Klinik Pratama, dan Gereja Pniel Lapas Banjarbaru Diresmikan Plt Dirjenpas

4
×

Dapur Sehat, Klinik Pratama, dan Gereja Pniel Lapas Banjarbaru Diresmikan Plt Dirjenpas

Sebarkan artikel ini
Dapur Sehat, Klinik Pratama, dan Gereja Pniel Lapas Banjarbaru Diresmikan Plt Dirjenpas

BANJARBARU, – kabarnusa24.com.

Dapur Sehat, Klinik Pratama, dan Gereja Pniel di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru diresmikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Reynhard Silitonga, Selasa (4/5). Peresmian ini ditandai dengan pemotongan untaian bunga dan penandatanganan prasasti oleh Plt Dirjenpas.

 

Plt Dirjenpas didampingi Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kalimantan Selatan (Kalsel), Taufiqurrakhman, Kepala Divisi Pemasyarakatan, Said Mahdar, Kalapas Banjarbaru, I Wayan Nurasta Wibawa, mengajak para tamu undangan yaitu Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk meninjau Dapur Sehat, Klinik Pratama, dan Gereja Pniel.

 

“Keracunan makanan adalah kejadian yang wajib dicegah dalam penyelenggaraan makanan, dapur sehat menjadi inisiatif penting sebagai upaya untuk menjaga kualitas makanan di Lapas. Telah kita lihat bersama proses pengolahan makanan di dapur, ini merupakan proses untuk memberikan salah satu kesejahteraan bagi Warga Binaan,” ujar Reynhard dalam sambutannya.

 

“Sudah kita lihat juga, klinik pratama hadir untuk memberikan pelayanan kesehatan karena Warga Binaan punya hak yang sama dengan anggota masyarakat lainnya untuk memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Kemudian, keberadaan gereja dapat memfasilitasi Warga Binaan untuk melaksanakan ibadah,” imbuhnya.

 

Reynhard menyebut pada tahun 2023 sebanyak 527 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di seluruh Indonesia telah memperoleh Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) atau Dapur Sehat yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan. Hal ini sebagai upaya Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) untuk meningkatkan kualitas keamanan pangan.

 

“Sangat diperlukan pelayanan kesehatan makanan, maka izin laik higiene ini penting bagi dapur Lapas karena dapat memastikan kebersihan dan kualitas produk makanan yang disajikan bagi Warga Binaan,” ungkap Reynhard.

 

Lebih lanjut, Reynhard menyampaikan apresiasi kepada Forkopimda atas kolaborasi dan sinergi yang telah terjalin. “Terimakasih kepada Pemerintah Daerah tingkat provinsi dan daerah serta APH setempat atas bantuannya dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Kemenkumham,” pungkas Reynhard.

 

Apresiasi juga diberikan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Agus Dyan Nur, terhadap upaya yang telah dilakukan Kalapas Banjarbaru dan jajaran. Menurutnya, peningkatan fasilitas seperti dapur, klinik, dan gereja adalah bukti nyata untuk mewujudkan Lapas yang bukan hanya sebagai tempat pembinaan, tetapi juga sebagai tempat yqng memberikan pelayanan kesehatan, spiritual, dan kesejahteraan yang layak bagi Warga Binaan.

 

“Lingkungan Lapas menjadi tanggung jawab kita bersama dalam mendukung program rehabilitasi dan reintegrasi sosial Warga Binaan. Kita terus mendukung upaya-upaya peningkatan fasilitas dan layanan di lapas. Saya juga mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dan berdedikasi dalam mewujudkan pembangunan,” tutur Agus.

 

Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Kalsel, Taufiqurrakhman menyampaikan laporan terkait tiga fasilitas yang diresmikan. Dapur sehat Lapas Banjarbaru adalah inovasi pelayanan yang telah memiliki 5 sertifikat sebagai syarat pelayanan pengolahan makanan, diantaranya Sertifikat Laik Higiene, Sertifikat Penjamah Makanan, Sertifikat Tata Boga, Sertifikat Pengelolaan Air Bersih, Sertifikat Uji Ulang Timbangan Digital, dan Sertifikat Halal (menunggu terbit). Klinik pratama juga telah mengantongi Izin Klinik Pratama dan Registrasi Fasyankes serta Gereja Pniel, hibah dari Gembala Jemaat Gereja Bethel Indonesia Sei. Besar.

 

“Kami percaya bahwa ketiga fasilitas ini akan

memberikan kontribusi signifikan dalam

mendukung program pembinaan yang lebih

holistik dan komprehensif, juga sebagai upaya

nyata peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar Warga Binaan. Kami juga berharap bahwa dengan adanya fasilitas ini, Warga Binaan dapat merasakan perhatian dan dukungan yang lebih dari Kemenkumham serta masyarakat luas,” tutup Taufiqurrakhman.

 

Usai kegiatan peresmian, Reynhard yang juga menjabat Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenkumham membuka kegiatan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Pemasyarakatan Kalsel. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan se-Kalsel dalam rangka peningkatan kualitas layanan dasar kebutuhan dasar Warga Binaan di Wilayah Kalsel.***(rhn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *