JAKARTA, Kabarnusa24.com – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menerima Hasil Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia dari Majelis Ulama Indonesia saat berkunjung ke Kantor MUI Menteng Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Hasil Ijtima tersebut diserahkan langsung oleh Ketua MUI Bidang Fatwa, Prof Asrorun Niam Sholeh.
Sebelum penyerahan, guru besar Bidang Ilmu Fikih UIN Jakarta ini menyampaikan, Ijtima ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ini diikuti oleh lembaga fatwa Ormas Islam tingkat Pusat, Pimpinan Komisi Fatwa MUI Provinsi se-Indonesia, pimpinan Pondok Pesantren, Pimpinan Fakultas Syariah PTKI, dan juga lembaga fatwa dari ASEAN serta Timur Tengah.
“Ada 16 masalah keagamaan yg dihasilkan, masalah ibadah, muamalah, serta masalah muamalah yg terkait dg ibadah. Lingkup masalahnya ada yang berskala nasional, regional, hingga global. Salah hasilnya adalah soal dukungan terhadap Palestina dan yang viral di publik, soal Salam Lintas Agama, ” ujar Prof Niam.
Lebih lanjut, dalam forum pertemuan tersebut Niam menegaskan MUI sebagai payung besar ulama dan umat Islam
Indonesia, menjadi pelopor perdamaian dan kemerdekaan setiap bangsa yang
masih dijajah, terutama Negara Palestina.
“Salah satu rekomendasi Ijtima Ulama Komisi Fatwa adalah perlunya langkah nyata untuk menghentikan pembantaian massal yang sangat biadab dan genosida
di Gaza Palestina, salah satunya Pemerintah Indonesia bisa
memprakarsai bantuan militer bersama negara-negara lain, terutama negara-
negara OKI untuk menghentikan kekejaman dan kebiadaban Zionis Israel,” ujar Kiai Niam.
Sementara yang terkait dengan salam lintas agama, Kiai Niam menegaskan itu merupakan sub bahasan dari Keputusan Ijtima tentang Panduang Hubungan Antarumat Beragama.
Untuk menjamin toleransi yang hakiki, kata dia, kita harus mengenali karakteristik ajaram agama, mana yang domain ibadah, mana yang muamalah, dan mana muamalah yang ada dimensi ibadahnya. Dari identifikasi tersebut, perlu ada panduan bagaimana membangun hubungan antar umat beragamanya.
Terhadap domain ibadah, yang dikedepankan adalah menghormati dan menjamin kebebasan umat beragama menjalankan ajaran agama tanpa harus mencampuradukkan. Sementara dalam hal muamalah dan hubungan sosial, yang dikedepankan adalah kerja sama, saling mendukung untuk mewujudkan kebersamaan dan harmoni.
“Nah, salam dalam konteks Islam adalah relasi sosial, ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus, yang memiliki dimensi ibadah karena di dalamnya ada doa khusus. Sementara doa dalam Islam itu jenis ibadah. Redaksinya sudah tertentu, mengucapkannya sunnah, menjawabnya wajib. Sementara kalau salam umum yang tidak terkait dengan ajaran khusus, ya itu sebagai sarana membangun harmoni, dan dianjurkan, “ jelasnya
Kunjungan Panglima TNI ke MUI mendiskusikan langkah-langkah yang telah dan akan dilaksanakan Pemerintah, khususnya TNI dalam mengambil bagian dalam perjuangan bangsa Palestina.
Ketua MUI Bidang Luar Negeri, Prof Sudarnoto Abdul Hakim menyambut baik prakarasa yang sudah diambil TNI dalam mendukung perjuangan Palestina merdeka, terlebih sekiranya dalam melibatkan pasukan militer untuk menghentikan genosida.
Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum DMI Muhammad Jusuf Kalla dan para pimpinan Ormas Islam Tingkat Pusat, serta segenap Dewan Pimpinan MUI dan pimpinan Komisi/Lembaga di lingkungan MUI.
Sumber: Majlis Ulama Indonesia (MUI)