Pendidikan

Deklarasi GSM Menemukan Kembali Indonesia melalui Ruang Ketiga

451
×

Deklarasi GSM Menemukan Kembali Indonesia melalui Ruang Ketiga

Sebarkan artikel ini
Deklarasi GSM Menemukan Kembali Indonesia melalui Ruang Ketiga

Bondowoso, – kabarnusa24.com.

Deklarasi GSM yang dilaksanakan oleh Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Bondowoso, dilaksanakan di SDN Tamansari 1, Sabtu (7 September 2024). Korwilcam M. Zainul Arifin dalam sambutannya menyampaikan bahwa guru harus terbuka maindsetnya. Lebih menerapkan hati saat bersama siswa, karena guru adalah kurikulum itu sendiri.

Acara selanjutnya adalah penyampaian tentang lahirnya GSM oleh Anik Sudiartini Kasek SMK 3 Bondowoso, pencetus GSM di Kabupaten Situbondo dan Bondowoso. Anik yang telah beberapa kali datang ke Australia menyampaikan kondisi pendidikan di Australia yang memanusiakan manusia.

Sistem Pendidikan yang memanusiakan manusia inilah yang harus diterapakan di sistem pendidikan di Indonesia, agar anak kerasan di sekolah, rindu terhadap sekolah, karena guru-gurunya sangat menghargai, menyayangi, dan memanusiakan manusia.

Narasi selanjutnya disampaikan oleh Elok , Kasek SMPN 3 Bondowoso, yang menyampaikan perjalanan spiritualnya di dunia pendidikan sampai Elok mengenal GSM. “GSM membuat saya terlahir kembali menjadi guru, inilah yang membuat saya semangat mengikuti berbagai pendar GSM yang dilakukan hampir setiap hari di dunia maya,” kata Elok.

Bahkan Ngkaji Pendidikan yang telah diikuti oleh Elok mulai dari Ngkaji Pendidikan di Surabaya dan Ngkaji Pendidikan di Yogyakarta, membuatnya semakin mantap mengimplementasikan nilai-nilai GSM di sekolahnya, baik SMPN 3 Bondowoso maupun SMPN 4 Bondowoso.

Narator berikutnya adalah Haris guru SD Alifiya yang menyampaikan tentang konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantoro yang diterapkan justru di luar negeri yang dalam hal ini di negara Kangguru Australia, tapi justru konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantoro dengan Taman Siswanya tidak diterapkan dengan baik di sistem pendidikan di Indonesia. Fadli Guru SMK 3 sebagai narator berikutnya menyampaikan tentang perjalanan GSM di SMK 3 Bondowoso yang dapat menginspirasi para peserta yang hadir di SDN Tamansari 1 sekolah yang dipimpin oleh Siti Mutawaridah KS berprestasi tingkat nasional. Peserta yang hadir diantaranya dari Kepala Sekolah beserta 1 guru, 2. Ketua dan sekretaris FKKG, 3. Ketua dan Sekretaris KKG Gugus I, II, III, IV, 4. Ketua dan Sekretaris KKKTK, 5. Ketua dan Sekretaris IGTKI, 6. Ketua dan Sekretaris Himpaudi. Sedangkan dari Komunitas GSM SIBON yang juga hadir dan memberikan refleksinya saat mengikuti Ngkaji Pendidikan di Yogyakarta antara lain Catur dari Dinas Pendidikan, Eny KS SMPN 1 Cermee, Diah KS SMPN Satap Pujer, Dewi KS SMPN Satap Tamanan, Nur Wahidatul guru SMPN Satap Tamanan, dan Damayanti guru SMPN 1 Tenggarang.

Mereka menyampaikan tujuan ikut ngkaji Pendidikan di Yogyakarta dengan biaya sendiri, disamping untuk menambah ilmu dan pengetahuan, juga untuk mendapatkan energi positif dari para Komunitas GSM di seluruh Nusantara, terutama mendapatkan energi posiitf itu dari Founder GSM Rizal dosen Teknik UGM dan Co Founder GSM Novi. Kegiatan diakhiri dengan Deklarasi GSM yang dipimpin oleh Siti Mutawarridah denga misi dari deklarasinya adalah : Deklarasi GSM Dengan ucapan Bismillahirrohmanirrohim. Kami para guru dan KS menyatakan: 1. Kami siap ber GSM. 2. Kami siap mewujudkan Pendidikan yang memanusiakan manusia. 3. Kami siap menjadi guru MERAKI, (Guru yang memiliki Cinta, Jiwa dan Kreatifitas).(eko/AR).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *