Praktisi HRD Dukung Tenaga Kerja Lokal Menjadi Prioritas Bekerja di Perusahaan

Praktisi HRD Dukung Tenaga Kerja Lokal Menjadi Prioritas Bekerja di Perusahaan
Ketua Ikatan Praktisi HRD (IPHRD) Kabupaten Bekasi, RR Meilani Aseaningrum

Praktisi HRD Dukung Tenaga Kerja Lokal Menjadi Prioritas Bekerja di Perusahaan

Bekasi – JawaBarat || Kabarnusa24.Com

Ketua Ikatan Praktisi HRD (IPHRD) Kabupaten Bekasi, RR Meilani Aseaningrum mendukung program Pemkab Bekasi memprioritaskan tenaga kerja lokal. Namun, dengan syarat para calon tenaga kerja lokal memliki skill yang dibutuhkan perusahaan.

“Sejak awal kami dukung kebijakan Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan terhadap keseriusan beliau untuk mempersiapkan tenaga kerja lokal Bekasi, namun kami juga punya aturan siapapun calon pelamar harus mempunyai kemampuan skill yang sesuai kebutuhan perusahaan,” ujar Meilani pada Jumat (21/07/23).

Bahkan, IPHRD juga turut menginisiasi membantu mewujudkan program TKP3D Kabupaten Bekasi. Bahkan jauh sebelum pembentukan TKP3D, pihaknya bersama beberapa HR Manager sudah mengajar secara sukarela sebagai guru tamu industri kepada siswa SMA maupun SMK yang ada di Kabupaten Bekasi.

Pelajaran yang diberikan yaitu soft skill seperti basic safety, attitude hingga membuat CV yang benar. Selain itu juga memberikan tips wawancara kepada para siswa yang akan berminat bekerja di perusahaan industri di Kabupaten Bekasi.

“Tidak hanya kepada siswa saja, tetapi kepada para gurunya juga kami memberikan edukasi yang sama dengan siswa, agar guru juga bisa selalu mengingatkan materi yang kami sampaikan,” katanya.

IPHRD Kabupaten Bekasi berharap dengan adanya program tersebut dapat mengurangi angka penangguran. Dengan program yang telah dilakukan juga diharapkan mampu menciptakan calon karyawan yang sudah terlatih soft skillnya dan mempunyai pemahaman yang baik mengenai dunia industri.

Tak hanya itu, Meilani juga mengungkapkan, jumlah lulusan SMK untuk memenuhi kuota kebutuhan industri. Sehingga pihaknya bekerja sama dengan pihak BLK dan SMK bisa memenuhi kuota penerimaan calon tenaga kerja.

“Jadi kurikulum pendidikan SMA atau SMK juga harusnya bisa disesuaikan untuk menyongsong kesiapan siswanya dalam dunia tenaga kerja sesuai kebutuhan perusahaan industri saat ini,”  tandasnya.

 

Sumber : Diskominfosantik Kabupaten Bekasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *