Botjah Angon Bekasi Raya merupakan komunitas intelektual yang berisi anak-anak muda progresif yang kerap gelisah terhadap berbagai persoalan sosial masyarakat di Bekasi Raya, berdiri pada 01 Oktober 2020. Komunitas yang diinisiasi oleh Bung Gorby Saputra, Bung Irdia Bushori, Bung Rahmat Zainuddin, Bung Murdlian Ismail, dan Bung Syahrulloh ini mendasari gerak komunitasnya dengan jargon “Ideologi, Seni, Pengabdian”.
Pada Hari Lahirnya yang Ke-4. Botjah Angon Bekasi Raya berupaya untuk memberikan apresiasi setingi-tingginya kepada tokoh-tokoh Kota dan Kabupaten Bekasi yang telah berkontribusi nyata di berbagai bidang seperti pendidikan, literasi, sejarah, dan budaya.
Tokoh-tokoh Bekasi Raya yang dikunjungi oleh pengurus Botjah Angon untuk kemudian diberikan Piagam Penghargaan atas jasa-jasanya kepada masyarakat Bekasi Raya diantara adalah Bayu Arif Budiman (Bayu Gak Penting) sebagai Tokoh Pegiat Literasi Bekasi Raya. Iwan (Bonik) sebagai Tokoh Pegiat Sejarah Bekasi Raya, Guntur Kurniawan sebagai Tokoh Pegiat Pendidikan Bekasi Raya, Komaruddin Ibnu Mikam sebagai Tokoh Pegiat Budaya Bekasi Raya, Endra Kusnawan sebagai Tokoh Pegiat Sejarah Bekasi Raya, dan Dr. Abdul Khoir HS sebagai Tokoh Budaya Bekasi Raya
Rangkaian silaturahmi Botjah Angon dengan tokoh-tokoh Bekasi Raya dalam rangka pemberian Piagam Penghargaan diawali pada hari Senin (30/9/2024) dengan mengunjungi PERKABU (Perpustakaan Kampung Baru) yang digagas oleh Bayu Gak Penting.
“TBM (Taman Bacaan Masyarakat) di Bekasi Raya harusnya memiliki koordinator di setiap wilayah untuk memetakan area sekaligus menyurvei kebutuhan di tiap TBM yang ada,” ucap Bayu.
Selain itu Bayu juga berharap bahwa media dan informasi terkait TBM harus lebih masif agar masyarakat umum lebih mengetahui bahwa TBM banyak memberikan edukasi secara gratis.
Bayu juga menambahkan agar DISDIK (Dinas Pendidikan) dan Dinas Perpustakaan banyak berkolaborasi untuk membangun dunia literasi secara bersama-sama, bisa dengan membuat pelatihan baik skill ataupun soft skill yang bisa berguna untuk masyarakat wilayah urban.
Penghargaan berikutnya diberikan kepada Iwan (Bonik). Bang Bonik sapaan akrabnya mengajak kepada anggota Botjah Angon dan masyarakat luas pada umumnya agar memiliki kesadaran untuk menghargai peninggalan sejarah mulai dari lingkup terkecil yaitu peninggalan keluarga dan kampungnya sendiri.
“Kita harus bangga dengan kampung kita sendiri dan harus menjaga kampung dengan mengadakan kegiatan-kegiatan positif yang terkait sejarah/budaya di lingkungan kita sendiri,” ujar Bang Bonik yang memiliki Galeri Peninggalan Sejarah persis di depan SMP 18 Kota Bekasi.
Rangkaian silaturahmi berikutnya pada hari Selasa (01/10/2024), Botjah Angon mengunjungi SANGGAR KABASA untuk memberikan apresiasi kepada Guntur Kurniawan sebagai Tokoh Pegiat Pendidikan di Bekasi Raya. Dari Bang Guntur kita belajar bahwa dalam menjalankan organisai harus memiliki tujuan yang sama, kesabaran yang luas, dan istiqomah agar bisa berjalan langgeng.
Keesokan harinya pada Rabu (02/10/2024), Botjah Angon Bekasi Raya mengunjungi Sekolah Alam Prasasti Kabupaten Bekasi untuk menemui Tokoh Pegiat Budaya Bekasi Raya yaitu Komaruddin Ibnu Mikam. Baba KIM sapaan akrabnya berpesan agar pemuda-pemudi tidak melupakan budaya Bekasi khususnya dan budaya nusantara umumnya di tengah derasnya gempuran dari budaya luar baik dari Barat ataupun Korea agar budaya kita tetap lestari sampai ke anak cucu kita nanti.
Pada Jum’at (04/10/2024), Botjah Angon mengunjungi Tokoh Pegiat Sejarah Bekasi Raya, yaitu Endra Kusnawan, Endra merupakan merupakan penulis buku berjudul “Sejarah Bekasi, Sejak Peradaban Buni Ampe Wayah Gini”.
“Masyarakat harus belajar sejarah langsung dari ahlinya agar tidak dibodohi oleh data-data yang salah atau mungkin sengaja disalahkan,” jelas Endra.
Endra menambahkan, di zaman mudah dan maraknya informasi seperti sekarang ini, sangat sulit untuk membendung informasi informasi liar yang masih diragukan kebenarannya bahkan cenderung salah.
Pemberian Piagam Penghargaan dari Botjah Angon kepada tokoh-tokoh Bekasi Raya ditutup dengan mengunjungi Tokoh Pegiat Budaya Bekasi Raya yang juga merupakan Wakil Rektor UNISMA (Universitas Islam 45) Bekasi, yakni Dr. Abdul Khoir HS.
Bang Khoir sapaan akrabnya mengucapkan terima kasih kepada Botjah Angon Bekasi Raya. Ia berpesan kepada Botjah Angon untuk terus berkarya, terus punya perhatian khusus buat kebermanfaatan masyarakat Betawi secara umum dan masyarakat Indonesia.
M. Fikri selaku Ketua Umum Botjah Angon Bekasi Raya menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Botjah Angon Bekasi Raya merupakan bentuk penghargaan kepada tokoh-tokoh yang sudah dengan sadar mengorbankan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk kemajuan Kota Bekasi maupun Kabupaten Bekasi.
Selain itu Fikri berpesan agar pemuda-pemudi Bekasi Raya mengenal tokoh-tokoh di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi yang bergelut di bidangnya masing-masing, karena dari tokoh-tokoh tersebut kita bisa belajar arti sebuah pengabdian tulus kepada masyarakat.