Tutup
BeritaNasionalPendidikan

Komisi Infokom MUI Ajak UIN Banten Jadi Pengawal Moral di Media Sosial

98
×

Komisi Infokom MUI Ajak UIN Banten Jadi Pengawal Moral di Media Sosial

Sebarkan artikel ini
Komisi Infokom MUI Ajak UIN Banten Jadi Pengawal Moral di Media Sosial

BANTEN, Kabarnusa24.com – Ketua Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI KH Mabroer MS meminta UIN Banten menjadi pengawal moral dan etika di media sosial.

Kiai Mabroer menambahkan, UIN Banten merupakan salah satu pondok pesantren yang berbasis laptop dan celana panjang.

“Ini menjadi salah satu pesantren yang juga mempunyai tugas yang sangat berat yaitu mengawal moral dan etika di dunia sosial yaitu media sosial,” kata Kiai Mabroer dalam kegiatan MUI Goes to Campus di UIN Banten, Selasa (22/10/2024).

Kiai Mabroer menuturkan, media sosial sekarang ini sudah menjadi 73 persen rujukan kitab sucinya masyarakat, khususnya generasi z.

“Oleh karena itu, sekarang jika ada cerita kalau ada siswa melawan guru, salah satu rujukannya adalah media sosial,” lanjutnya.

Kiai Mabroer menerangkan, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Banten bersama dengan MUI memiliki tugas yang sangat berat.

Tugas tersebut adalah bagaimana membentuk suatu laboratarium moral dan etik agar moral dan etik ini menjadi suatu santapan yang menjanjikan di era media sosial.

“Kalau tidak, maka dari 63 persen atau setara 180 pengguna media sosial ini akan meningkat dan mayoritas dari mereka mengikuti mazhab yang dekadensi moral,” paparnya.

Kegiatan MUI Goes to Campus Infokom MUI ke UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten ini bertema: Problematik Kontemporer di Era Media Sosial.

Kiai Mabroer mendorong agar moral dan etika di media sosial yang dibangun itu melalui dakwah agar persoalan-persoalan di masyarakat seperti pinjaman online bisa diatasi.

“Makin banyak dekadensi moral, makin berat tugas kita. Oleh karena itu, sinergi antara kampus dan MUI menjadi keniscayaan,” kata dia.

Kiai Mabroer mengungkapkan, Infokom MUI telah membentuk Mujahid Digital. Kiai Mabroer menjelaskan, penamaan tersebut karena Infokom MUI ingin terlihat Islam dan syar’i.

“Jihad tidak lagi bermakna qital, tapi jihad bermakna mendidik atau tarbiah. Mengedukasi masyarakat dan segala macam. Karena itu, saya berharap, ke depan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi bersama Infokom MUI bisa melahirkan mujahid digital yang baru,” ujar dia.

Sumber: MUI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *