Tutup
Peristiwa

Warga Gerudug Kantor Desa Menuntut Keadilan, Anaknya Diduga Jadi Korban Salah Tangkap Oleh Oknum Anggota Polisi

82
×

Warga Gerudug Kantor Desa Menuntut Keadilan, Anaknya Diduga Jadi Korban Salah Tangkap Oleh Oknum Anggota Polisi

Sebarkan artikel ini
Warga Gerudug Kantor Desa Menuntut Keadilan, Anaknya Diduga Jadi Korban Salah Tangkap Oleh Oknum Anggota Polisi

KabarNusa24.com || Bekasi – Warga Kp Pulo rengas beramai-ramai mendatangi kantor desa Sindangjaya kecamatan Cabangbungin tuntut keadilan terkait lima remaja diduga jadi korban salah tangkap yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Polisi, Kamis 13/02/25.

Dari info yang ada, kejadian rombongan warga geruduk kantor desa Sindangjaya, lantaran terjadinya dugaan perampokan di warung kelontong di Kp Pulo rengas Desa Sindangjaya kecamatan Cabangbungin pada tanggal 10/02/2025 Minggu malam, Bimah (71 th) pemilik warung yang menjadi korban hingga meninggal dunia.

Dikatakan Udin, dirinya minta keadilan kepada Presiden Prabowo, Kapolda, Kapolres dan Kapolsek atas yang terjadi pada anaknya.

“Anak saya jadi korban dugaan salah tangkap dan dipaksa untuk mengakui perbuatan yang tidak pernah dilakukan oleh anak saya terkait perampokan dan pembunuhan pemilik warung pada Minggu malam yang lalu,” ungkap Udin, salah satu orang tua dari lima orang yang diduga jadi korban salah tangkap.

“Semua korban dugaan salah tangkap ada lima orang. salah satunya anak saya sendiri. Menurut saya para oknum Polisi sudah melanggar tanpa adanya surat penangkapan terlebih dahulu,” sambungnya.

Ditempat yang sama. masih kata para orang tua korban, Rabu malam rumah saya di ketok-ketok orang tidak dikenal. ciri-ciri orang tersebut tinggi berbadan tegap, ia mengaku dari anggota polisi rumah saya di geledah menanyai anak saya. Mereka yang mengaku anggota polisi langsung pergi,” kata Namih.

Tidak lama kemudian, terdengar anak saya ditangkap dibawa langsung pergi menggunakan mobil warna putih, katanya dibawa ke Polres lalu saya melapor ke pak lurah. Keesokan harinya pak lurah langsung mendatangi polres, trus anak saya dibawa pulang. Sampai saat ini anak saya trauma karena ada dugaan tindak kekerasan. Sampai saat ini anak saya merasakan sakit di perut dan wajah,” keluhnya.

“Saya menuntut kepada hukum minta keadilan yang seadil-adilnya dan ditindak tegas para oknum anggota Polisi yang telah menganiaya anak saya dan menjadi korban dugaan salah tangkap,” kata ibu Namih sambil menangis

Abdul Rohman, korban dugaan salah tangkap mengungkapkan, dirinya dibawa masuk ke dalam mobil dan sempat mengalami kekerasan.

“Yang menangkap dan membawa saya kedalam mobil pada malam itu saya tidak kenal tapi saya ingat wajahnya, ciri-cirinya tinggi bersih dan dia mengaku polisi. Saya dibawa ke J&T, trus saya dipukul dan ditodong menggunakan pistol disuruh mengakui perbuatan perampokan dan pembunuhan,” ungkap Abdul Rohman.

Sementara itu Ruslan Abdul Gani Kades Sindangjaya saat di konfirmasi Via WhatsApp membenarkan, bahwa dirinya mendapatkan aduan warga bahwa anak-anak mereka diduga menjadi korban salah tangkap.

” Iya betul saya jemput di Polres, kelima korban dugaan salah tangkap mereka semua warga saya,” ucap singkat Kades Sindangjaya.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait dugaan penganiayaan ini. Publik kini menanti langkah tegas dari pihak berwenang dalam menangani kedua kasus yang saling berkaitan ini. Sejumlah pihak menuntut agar aparat yang terlibat diperiksa secara etik dan hukum demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Institusi Kepolisian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *