Tutup
OpiniDaerahPendidikanReligi

Waketum MUI: Dai Harus Punya Mental Pemberi bukan Penerima Sedekah

3
×

Waketum MUI: Dai Harus Punya Mental Pemberi bukan Penerima Sedekah

Sebarkan artikel ini
Waketum MUI: Dai Harus Punya Mental Pemberi bukan Penerima Sedekah

Waketum MUI: Dai Harus Punya Mental Pemberi bukan Penerima Sedekah

JAKARTA – KABARNUSA24.COM

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud hadir dalam Standardisasi Dai Angkatan 22 yang digelar Komisi Dakwah MUI.

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Marsudi berpesan agar para dai memiliki mental pemberi sedekah, dibanding mental penerima sedekah.

“Mental pertama sebagai dai harus yang mau memberi sedekah. (Karena) memberi itu tangan di atas lebih baik daripada di bawah,” kata Kiai Marsudi Syuhud di Wisma Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2023).

Kiai Marsudi menilai, hal itu sangat penting dalam perjuangan para dai dalam berdakwah pada umat. Karena jika tidak memiliki mental sedekah, dikhawatirkan peran  para dai tidak maksimal.

Sebagai manusia, ujar kiai Marsudi,  memiliki rasa untuk bisa memberi. Oleh karena itu, tegasnya, para dai diharapkan memiliki mental pemberi untuk memberikan ilmunya agar bisa bermanfaat bagi umat.

“Banyak pintar ilmu agama, tapi mereka tidak menyadari bahwa mencari ilmu susah, memanfaatkan ilmu, lebih susah,” ungkapnya.

Selain itu, dalam memberikan ilmu pada umat, Kiai Marsudi mengingatkan para dai agar dapat memberikan ilmunya sesuai yang sedang dibutuhkan umat.

“Jadi kalau kita memberi, harus paling bagus, tapat dan sesuai. Orang butuhnya obat sakit gigi, dikasih makanan Aljazeera paling enak, saya yakin mereka akan menolak karena tidak tepat,” jelasnya.

Oleh karena itu, Kiai Marsudi menegaskan, para dai harus cerdas dalam mendiagnosis persoalan yang yang dihadapi umat sehingga, apa yang disampaikan para dai,  sesuai dengan apa yang dibutuhkan umat.

Lebih lanjut, sambung Kiai Marsudi, para dai harus bisa memiliki pemahaman terkait dengan apa yang disampaikannya pada umat.

“Kalau kita mau amar maruf tentang ekonomi, kita harus paham soal ekonomi meskipun sedikit,” kata dia.

Standardisasi Dai Angkatan ke-22 ini diikuti sekitar 100 peserta. Sementara itu total alumni Standardisasi Dai dari angkatan pertama hingga terakhir berjumlah 1.400 orang.

Dalam kesempatan ini, Wakil Ketua Umum MUI, KH Marsudi Syuhud hadir membuka acara.

Hadir dalam acara ini di antaranya Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan, Ketua MUI Bidang Fatwa Prof Dr KH Asrorun Niam Sholeh, dan Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi KH Abdullah Jaidi.

Pers rilis MUI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *