SITUBONDO – kabarnusa24.com.
Panitia pengurus KOmpolla senimaN marajJHA kabhuNGAaN (KONJHANGAN) Kabupaten Situbondo, menggelar pentas seni dan budaya yang berlangsung di pelataran Cafe Suntree, Dusun Pareyaan Utara, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Sabtu, (08/07/2023) kemarin malam.
Pada pagelaran itu, para penonton disuguhkan berbagai pertunjukan, mulai dari seni tari hingga pementasan drama teater pewayangan. Iringan musikal gamelan tradisional, sekaligus menyandingi dalam pementasan.
Indah Novitasari selaku ketua panitia menuturkan, “Kita lagi ada kegiatan KONJHANGAN, KOmpolla senimaN marajJHA kabhuNGAaN. Ini event pementasan karya teman-teman seniman. Ada seni tari, seni musik, seni teater, dan lain-lain,” jelasnya.
Karena itu, lanjut Indah, kita memberikan tempat untuk teman-teman seniman agar bisa mengeksplorasi semua hasil karyanya.
“Yang punya karya, boleh bergabung kesini. Siapapun bisa mengisi. Silahkan pamerkan dan tunjukkan semua karyanya, kita siap mengapresiasi,” urainya.
Wanita yang memiliki nama panggung Swastika Indah ini juga menerangkan, bahwa persiapan pagelaran seni budaya KONJHANGAN itu dilakukan secara mendadak dalam waktu 4 hari saja.
Meskipun demikian, event tersebut tidak hanya melibatkan penampilan seniman asal Situbondo, namun dapat menggaet antusias seniman dari luar kota untuk ikut memeriahkan.
Acara yang dibalut dengan konsep nuansa pedesaan itu, terasa mampu membuat penonton menjadi terhibur. Bahkan, pajangan obor bambu tradisi leluhur sebagai penghias sinar temaram saat itu nampak terlihat artistik menambah suasana malam tampil menawan.
Diketahui, pengisi acara pementasan seni budaya dari luar kota, diantaranya ialah Cimenk (Banyuwangi), Jemime (Jember), Riego (Nganjuk), Sanggar Seni Songo-songo (Lumajang), Malang Dance Company (Kota Malang), dan sebagainya.
Sedangkan seniman setempat yang ikut menyemarakkan pagelaran tersebut yakni Sanggar Tari Kreasi Dance Situbondo (ST KRANS), Sanggar Seni Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP Kembang Molja (binaan mbak Wiwik), Komunitas Teater Remi, siswa SMP 1 Situbondo (musik tradisi), siswa SMADA (perform monolog & baca puisi).
Menariknya, pemerhati budaya Eko Musafir juga turut angkat bicara. Dirinya berterus-terang, akan terus mendukung adanya kegiatan tersebut.
Menurutnya, hal yang paling utama adalah hadirnya ruang gerak bagi para generasi muda agar dapat mencintai kesenian budayanya, khususnya Situbondo.
“Selain itu, mereka juga bisa banyak belajar kesenian dari luar kota. Masyarakat sekitar pun merasa diuntungkan, bisa berjualan serta mendapat laba dari para penonton dan dari tamu luar kota,” ungkap Musafir, panggilan akrabnya.
Pria yang juga sering dijuluki sebagai Ahmad Dhani (Dewa-19) karena penyerupaan nya itu, juga mengaku sangat bangga dan berterimakasih atas digelarnya pertunjukan kesenian tradisional ini.
“Alhamdulillah, ada pemerhati budaya yang juga ikut peduli. Jadi saya sangat berterima kasih kepada mereka semua. Saya bangga ada tontonan yang menarik. Ini tidak hanya untuk ditonton, tapi juga untuk diteladani. Sehingga memacu semangat dalam kesenian dan budaya,” ungkapnya.
Dijelaskan lebih lanjut, “Ini sebuah awal yang bagus. Mudah-mudahan bisa berkelanjutan. Semoga pecinta seni, khususnya generasi muda bisa terus eksis berkreasi. Kita harus berani untuk memulai,” pungkas Musafir.
(Agung Ch/AR).