Oleh : Hafiza Ilma Nafia, Mahasiswa Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh
kabarnusa24.com. || Aceh – Festival bazar Ramadhan makanan merupakan salah satu tradisi yang sangat dinantikan oleh masyarakat Indonesia setiap tahunnya.
Festival ini biasanya diadakan di berbagai kota dan daerah selama bulan suci Ramadhan, sebagai bagian dari perayaan dan persiapan menjelang Idul Fitri. Bazar makanan Ramadhan menawarkan berbagai macam hidangan khas, camilan, dan minuman yang tidak hanya lezat, tetapi juga akan nilai-nilai budaya dan tradisi lokal.
Di Indonesia, yang memiliki keragaman budaya dan agama, Ramadhan menjadi momentum yang sangat penting untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama. Beragam kegiatan seperti buka puasa bersama, tarawih bersama, dan kegiatan keagamaan lainnya menjadi wadah bagi masyarakat untuk saling mengenal, menghargai, dan mendukung satu sama lain.
Festival Ramadhan juga memperkaya kearifan lokal di Indonesia. Setiap daerah memiliki tradisi dan budaya yang berbeda dalam menyambut bulan suci ini. Misalnya, di Jawa ada tradisi “ngabuburit” di mana masyarakat berkumpul sambil menunggu waktu berbuka puasa, sementara di Aceh terdapat tradisi pemotongan hewan ini dalam Masyarakat Aceh dikenal sebagai meugang atau makmeugang.”Meugang” merupakan hari yang dirayakan dengan cara memasak dan menyantap daging bersama-sama dengan keluarga, yang dilakukan sehari menjelang bulan puasa. Hari tersebut merupakan waktu yang dimanfaatkan oleh keluarga di Aceh sebagai waktu berkumpul dan makan bersama. Bahkan, tidak jarang juga keluarga di Aceh yang mengundang anak yatim untuk menikmati kebersamaan hari Meugang ini.
Salah satu hal yang membuat festival ramadhan di medan berbeda yaitu menggunakan tema dengan konsep yang unik seperti menggunakan dekorasi dan juga lampu-lampu yang membuat identik khas ramadhan beserta jika penyelenggara pemerintah akan ada foto spanduk nya dan juga dengan makanan begitu istimewa adalah keragaman kuliner yang ditawarkan seperti makanan melayu contohnya soto, nasi goreng. Setiap daerah memiliki hidangan khas Ramadhan yang unik namun zaman sekarang banyak makanan yang ditawarkan berdasarkan yang sedang hits atau viral di kalangan genz seperti tomyam atau suki-suki, topokki, tanghulu, kimbap, dan berbagai jenis makanan tradisional lainnya. Festival bazar Ramadhan memberikan kesempatan bagi pedagang dan pengusaha kuliner lokal untuk memperkenalkan dan menjual produk-produk mereka kepada masyarakat luas, sehingga dapat meningkatkan apresiasi terhadap kuliner tradisional Indonesia dan juga yang ada di luar Indonesia.
Tidak hanya itu, festival bazar Ramadhan makanan juga menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan antarwarga. Masyarakat dari berbagai latar belakang etnis, agama, dan budaya berkumpul di bazar untuk berbelanja dan menikmati hidangan bersama. Namun selain makanan ada juga permainan seperti wahana kincir angin mini, kora-kora, komedi putar mini dan permainan yang sedang hitz di kalangan genz dan anak-anak. Suasana yang ramai dan penuh keceriaan di bazar Ramadhan menciptakan ikatan emosional yang kuat di antara para pengunjung, sehingga festival ini tidak hanya sekadar acara belanja seperti jualan aksesoris yang sedang viral, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial.
Selain itu, festival bazar Ramadhan makanan juga memiliki dampak positif bagi ekonomi lokal. Banyak pedagang kecil dan menengah yang mendapatkan peningkatan penjualan selama festival berlangsung. Hal ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan, terutama bagi mereka yang bergantung pada usaha kuliner sebagai sumber pendapatan utama. Selain itu, festival bazar Ramadhan juga menjadi ajang promosi bagi produk-produk lokal, sehingga dapat membantu mengembangkan potensi ekonomi daerah.
Namun Festival Ramadhan juga tentang kebersamaan, persatuan, kearifan lokal, dan juga kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang menjadi tulang punggung perekonomian rakyat. Namun, untuk dapat benar-benar menyejahterakan UMKM, diperlukan peran serta dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga non-profit, dan masyarakat luas. Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan, pendampingan, dan juga akses modal bagi UMKM. Lembaga non-profit dapat memberikan bantuan teknis dan pendampingan agar UMKM dapat mengembangkan usahanya secara berkelanjutan. Sedangkan masyarakat luas dapat memberikan dukungan dengan memilih produk-produk UMKM dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Namun, festival bazar Ramadhan makanan juga memiliki beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah masalah kebersihan dan kesehatan. Dengan jumlah pengunjung yang cukup banyak, terutama di malam hari, diperlukan pengawasan yang ketat agar tidak terjadi masalah sanitasi yang dapat mengganggu kesehatan pengunjung.Selain itu, masalah keamanan juga perlu diperhatikan, mengingat kerumunan orang yang rentan terhadap tindak kriminalitas.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan kerjasama antara pemerintah daerah, pihak keamanan, pedagang, dan masyarakat. Penyelenggara festival bazar Ramadhan perlu menyediakan fasilitas yang memadai, seperti tempat sampah yang cukup, fasilitas sanitasi yang bersih, dan pos keamanan yang terjaga.
Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang efektif untuk mengatasi masalah ini. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan menyediakan tempat sampah yang cukup dan strategis. Penyelenggara festival Ramadhan perlu memasang tempat sampah di berbagai lokasi strategis, seperti di sepanjang jalan, di area bazar makanan, dan di tempat-tempat umum lainnya. Tempat sampah ini harus cukup besar dan mudah diakses oleh pengunjung, sehingga dapat mendorong mereka untuk membuang sampah dengan benar.
Selain itu, penting juga untuk menyediakan petugas kebersihan yang siap sedia selama festival berlangsung. Petugas kebersihan ini bertugas untuk membersihkan sampah yang berserakan secara berkala, sehingga lingkungan festival tetap terjaga kebersihannya. Mereka juga dapat memberikan edukasi kepada pengunjung tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan cara membuang sampah dengan benar.
Penggunaan teknologi juga dapat menjadi solusi dalam penanganan sampah di festival Ramadhan. Misalnya, penggunaan sensor pintar pada tempat sampah yang dapat mendeteksi tingkat keberadaan sampah di dalamnya. Dengan adanya sensor ini, petugas kebersihan dapat mengetahui kapan tempat sampah perlu dikosongkan, sehingga pengelolaan sampah menjadi lebih efisien.
Selain itu, pengunjung juga perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan selama berada di festival bazar Ramadhan. Masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan dampak buruk dari sampah yang berserakan. Dengan kesadaran yang tinggi dari masyarakat, diharapkan mereka akan lebih peduli dalam membuang sampah pada tempatnya.
Dengan menjaga kebersihan, kesehatan, dan keamanan, festival bazar Ramadhan makanan dapat terus menjadi tradisi yang berkesinambungan dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan daerah setempat.
Secara keseluruhan, Karnaval Ramadhan PSRU merupakan acara yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Medan dan sekitarnya. Selain sebagai sarana hiburan dan rekreasi, acara ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan dan untuk merajut persatuan, memperkaya kearifan lokal, dan juga menyejahterakan UMKM. Semua pihak, baik pemerintah, lembaga non-profit, maupun masyarakat luas, perlu bersatu untuk memastikan bahwa Festival Ramadhan benar-benar memberikan dampak positif bagi bangsa dan negara. Serta meningkatkan apresiasi terhadap seni dan budaya lokal. Dengan tetap menjaga keamanan dan ketertiban, serta memperhatikan dampak lingkungan, Karnaval Ramadhan PSRU dapat terus menjadi acara yang dinantikan dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
Festival bazar Ramadhan makanan telah menjadi salah satu tradisi yang sangat dinantikan oleh masyarakat Indonesia setiap tahunnya. Festival ini bukan hanya sekadar acara belanja makanan, tetapi juga sebuah perayaan yang memperkaya kearifan lokal dan mempererat tali persaudaraan di antara beragam latar belakang etnis, agama, dan budaya.
Dalam festival ini, kita dapat menemukan berbagai macam hidangan khas, camilan, dan minuman yang tidak hanya lezat, tetapi juga membawa nilai-nilai budaya dan tradisi lokal yang kaya. Festival bazar Ramadhan juga memberikan kesempatan bagi pedagang dan pengusaha kuliner lokal untuk memperkenalkan dan menjual produk-produk mereka kepada masyarakat luas, sehingga dapat meningkatkan apresiasi terhadap kuliner tradisional Indonesia.
Namun, festival ini juga memiliki tantangan, seperti masalah kebersihan, kesehatan, dan keamanan. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antara pemerintah daerah, pihak keamanan, pedagang, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan tersebut. Dengan menjaga kebersihan, kesehatan, dan keamanan, festival bazar Ramadhan makanan dapat terus menjadi tradisi yang berkesinambungan dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan daerah setempat.