Kabarnusa24 /Jatinangor (29/07/2024), Menteri Dalam Negeri, Prof. H. Moh. Tito Karnavian, Ph.D tegaskan wisudawan IPDN untuk dapat memperkuat landasan knowledge dan berpikir secara ilmiah. “Saya punya harapan besar kepada para wisudawan IPDN ini untuk dapat memiliki kompetensi, knowledge sesuai kaidah ilmiah serta mampu mengimplementasikan pengetahuannya tersebut ke dalam kehidupan nyata”, ujarnya. Tahun ini IPDN-Kemendagri melahirkan 1.221 orang wisudawan yang siap mendukung percepatan Indonesia Emas 2045. Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan meluluskan 1.079 orang, Program Dokter Ilmu Pemerintahan (S3) sebanyak 60 wisudawan dan Program Magister Terapan Studi Pemerintahan (S2) sebanyak 82 wisudawan.
“Negara menanti rekan-rekan semua untuk mempraktekan knowledge yang diterima dilembaga ke dalam kehidupan nyata, terutama dalam pembuatan kebijakan yang akan berpengaruh kepada orang banyak. Landasan ilmu pemerintahan atau ilmu politik yang kuat tidak cukup untuk menjadi bekal pengabdian, ilmu how to get the power and return such power to influence other sebagaimana yang diajarkan dalam ilmu politik tidak cukup untuk membuat suatu kebijakan, Wisudawan IPDN harus dilengkapi dengan kemampuan-kemampuan lain, disiplin ilmu yang lain seperti ilmu sosial, ilmu budaya, ilmu ekonomi dan lain-lain”, tutur Tito. Menurutnya, kesuksesan IPDN adalah kesuksesan Kemendagri, “Wisuda ini merupakan memontum lahir akademisi baru dalam ilmu pemerintahan yang dapat memperkokoh pemerintahan kita. Saya bangga karena IPDN telah melahirkan sarjana ilmu pemerintahan, tentu ini sangat penting bagi negara karena salah satu unsur penting dari negara adalah pemerintahannya”, ujarnya.
Wisudawan asal Provinsi Lampung, pada Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan yakni Saddam Al-Yasri Firstya, S.Tr.I.P berhasil menjadi lulusan terbaik dari 1.079 wisudawan Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan dengan IPK 3,87, dengan hasil tersebut Ia diberikan penghargaan Kartika Astha Brata. Sedangkan 9 orang lainnya diberikan penghargaan Kartika Sapta Abdi Praja I sebagai lulusan terbaik Sarjana Terapan di program studi masing-masing, kesembilan orang tersebut yakni Afrina Nurlaili Hanifah, S.Tr.I.P., IPK 3,86 asal pendaftaran Provinsi Jawa Timur, Arda Geby Ayu Salsa, S.Tr.I.P., IPK 3,83 asal pendaftaran Provinsi Bangka Belitung, Nurul Aryani Husain, S.Tr.I.P., IPK 3,81, asal pendaftaran Provinsi Sulawesi Tengah. Margareta Patricia Mardianus, S.Tr.I.P., IPK 3,80 asal pendaftaran Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ahmed Nur Prastowo, S.Tr.I.P., IPK 3,80 asal pendaftaran Provinsi Yogyakarta, Novita Roma Uli Manurung, S.Tr.I.P., IPK 3,77 asal pendaftaran Provinsi Riau, Nur Indah Aminanti Putri, S.Tr.I.P., IPK 3,76 asal pendaftaran Provinsi Jawa Timur, Agnes Andrea Damayanti, S.Tr.I.P., IPK 3,75 asal pendaftaran Provinsi Jawa Tengah dan Wanikmal Wakil, S.Tr.I.P., IPK 3,73 asal pendaftaran provinsi Nusa Tenggara Barat.
Menurut Rektor IPDN, Prof. Dr. Drs. H. Hadi Prabowo., M.M mengatakan bahwa predikat terbaik wisudawan Program Dokter Ilmu Pemerintahan (S3) dari total 60 wisudawan diraih oleh Dr. Yuliarso, S.STP, M.Si dengan IPK 3,86 sedangkan predikat terbaik Program Magister Terapan Studi Pemerintahan (S2) dari total 82 wisudawan diraih oleh Dian Ristanti, S.IP., M.Tr.IP, dengan IPK 3,87. “Selanjutnya seluruh wisudawan program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan ini direncanakan akan dilantik menjadi Pamong Praja Muda (CPNS) oleh Bapak Wakil Presiden RI pada hari Tanggal 1 Agustus 2024 di Kampus IPDN Jatinangor”, ujar Hadi. Masih menurutnya, setelah acara pelantikan selesai, seluruh Pamong Praja Muda ini akan diserahkan kepada Bapak Sekretaris Jenderal Kemendagri untuk penempatan dan mulai pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian serta dilanjutkan penyerahannya kepada Sekda Provinsi untuk penempatan dan pelaksanaan tugas pengabdian di lingkungan Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Fajar.ms