Medan, Kabarnusa24.com |||Team Reskrim Polsek Medan Area berhasil meringkus dan memboyong pelaku ke Medan, sebelumnya petugas sudah mengetahui pelarian tersangka atas penyidikan dan olah TKP terkait seorang wanita bernama Netty (61) warga Jl Badak, Kec. Medan Area ditemukan tewas dikediamannya pada hari Rabu, (23/10/24). Namun Team Reskrim Polsek Medan Area tak butuh lama telah meringkus pelakunya.
Pelaku bernama Kianbun Alias Abun (59) ditangkap didaerah siborong borong Taput, pelaku tak berkutik setelah diberi hadiah timah panas pada kedua kakinya pada hari Sabtu, (16/11/24), lalu diboyong ke Mapolsekta Medan Area Polrestabes Medan.
Usai ditangkap, tersangka Johanes Tambun Eugene alias Kianbun alias Abun (59) mengakui kalau dirinya menghabisi nyawa korban karena kesal tidak diberi uang buat naik Gunung Sibayak di Kabupaten Karo.
“Pelakunya tunggal dan motifnya sangat tidak logis, motifnya hanya gara-gara meminjam uang dan tidak diberikan tersangka menghilangkan nyawa orang lain,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan saat menggelar konferensi pers di lokasi pembunuhan, Senin (18/11/24).
Saat kejadian, Rabu (23/10/24) pagi, tersangka menemui korban di rumah kos yang juga dijadikan usaha warung di Jalan Badak, untuk meminta uang sebesar Rp 1 juta. Tersangka meminta uang untuk hiking atau naik gunung. Namun, karena korban tidak mengabulkan permintaannya, tersangka yang berang lalu mengambil pisau dan menusukkannya ke leher korban hingga tewas.
Sejurus kemudian, tersangka Abun lalu kabur meninggalkan lokasi kejadian.
“Tersangka hobinya hiking,” kata Kapolrestabes.
Dalam pelariannya, tersangka kabur ke Siborong-borong, Taput, dan bekerja sebagai kuli bangunan. Hingga akhirnya, Sabtu,(16/11/24), Polsek Medan Area menangkap Abun dan menembak kedua kakinya.
“Tersangka merupakan residivis yang sudah dua kali di hukum kasus curanmor di wilayah Kediri,” ungkap Gidion.
Lebih lanjut Kapolrestabes mengatakan kalau tersangka sehari-harinya di Medan, bekerja sebagai pengumpul dana sosial.
“Dia tidak ada profesi tetap, dia mendapatkan nafkah atau mencari kehidupannya dengan cara nokoh (berbohong), kolekting dana sosial, dengan menggunakan nama gerakan aksi sosial,” tukasnya.
Sementara, Daniel salah seorang anak korban meminta agar pihak kepolisian memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada tersangka.
“Saya duga dia (tersangka) sudah merencanakan, saya minta tersangka dihukum seberat-beratnya,” pungkasnya.
#Sempat Ricuh Warga Mengamuk
Dalam konferensi pers tersebut, warga sekitar sempat kesal dan hendak menghakimi tersangka. Kericuhan pun sempat terjadi saat tersangka baru tiba dan saat hendak diboyong kembali ke Polsek Medan Area menggunakan mobil polisi.
Polsek Medan Area akhirnya bertindak tegas dengan menarik sejumlah orang yang hendak menghajar tersangka. Polisi juga mengimbau warga agar tidak main hakim sendiri, Sebelumnya, seorang wanita pemilik kos-kosan bernama Netty (61) ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumah kos di Jalan Badak, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Rabu (23/10/24) pagi.
Korban tewas karena dibunuh. Hal ini terlihat dari sejumlah luka di tubuh korban antara lain pipi korban sobek, luka di dada sebelah kanan, luka sobek di ibu jari.
Selain itu, juga ditemukan pisau berlumuran darah yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban yang juga seorang juragan sembako.