SEMARANG, Kabarnusa24.com — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko AHY), Agus Harimurti Yudhoyono, bersama Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman, secara resmi melepas 52 Kepala Keluarga (KK) yang akan mengikuti program transmigrasi.
Para transmigran yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur ini akan ditempatkan di lokasi-lokasi baru guna memulai kehidupan baru dan mendukung pemerataan pembangunan di wilayah-wilayah yang kurang berkembang.
Menko AHY dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (7/12/2024) menyampaikan bahwa program transmigrasi memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pemerataan pembangunan di Indonesia. Menurutnya, transmigrasi adalah salah satu upaya strategis untuk memajukan wilayah-wilayah yang masih tertinggal, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.
“Program transmigrasi ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menciptakan pemerataan pembangunan. Para transmigran yang diberangkatkan tidak hanya akan memulai kehidupan baru, tetapi juga ikut serta dalam pembangunan di daerah yang masih membutuhkan perhatian lebih,” kata Menko AHY.
Menko AHY juga menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya bertugas untuk memberangkatkan para transmigran, tetapi juga memastikan mereka diterima dengan baik di tempat tujuan. Pemerintah berkomitmen untuk mendampingi para transmigran agar mereka dapat berkembang dan mencapai kesejahteraan di lokasi baru.
“Pemerintah akan terus memberikan dukungan dan bimbingan kepada para transmigran. Kami ingin memastikan bahwa mereka dapat membangun kehidupan yang lebih baik di tempat baru, serta ikut berkontribusi pada pembangunan daerah tersebut,” tambahnya.
Pelepasan 52 KK ini juga merupakan bagian dari implementasi visi Presiden Prabowo Subianto untuk menghidupkan kembali semangat transmigrasi sebagai salah satu solusi dalam membangun Indonesia dari desa dan wilayah terpencil.
“Pelepasan transmigran ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami untuk menjadikan transmigrasi sebagai bagian dari strategi pembangunan yang merata, terutama untuk daerah-daerah yang selama ini belum terjangkau pembangunan yang cukup,” ujar Menko AHY.
Menko AHY juga menyatakan bahwa pemerintah terus berkomitmen untuk mengevaluasi dan memperbaiki pelaksanaan program transmigrasi. Hal ini bertujuan agar program tersebut dapat berjalan lebih efektif dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, terutama dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri.
“Pemerintah ingin memastikan pembangunan dapat tumbuh dari bawah, dimulai dari desa, dan menyentuh daerah-daerah yang belum merasakan dampak pembangunan yang merata. Kami di Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan akan terus berkoordinasi untuk mewujudkan tujuan tersebut,” tegas Menko AHY.
Melalui program transmigrasi ini, pemerintah berharap dapat mengurangi ketimpangan pembangunan antara wilayah yang sudah maju dengan wilayah yang masih tertinggal. Program ini juga diharapkan dapat memberikan kesempatan baru bagi para transmigran untuk mengembangkan potensi diri dan meningkatkan ekonomi lokal di daerah yang mereka tuju.
Dengan pelepasan 52 KK untuk mengikuti program transmigrasi, pemerintah menunjukkan keseriusannya dalam melaksanakan pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini, diharapkan tercipta peluang baru bagi transmigran untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, serta mempercepat pembangunan di daerah-daerah yang selama ini tertinggal.
Komitmen pemerintah untuk terus mendampingi dan mengevaluasi program transmigrasi menjadi langkah positif dalam menciptakan masyarakat yang lebih mandiri, sejahtera, dan berdaya saing. Program ini juga mencerminkan semangat pembangunan yang merata, dari desa ke desa, yang menjadi prioritas dalam visi Presiden Prabowo Subianto.
Sumber: InfoPublik