KAB.BEKASI, KABARNUSA24.COM —Jembatan penghubung desa Pantai Bakti dan Pantai Mekar di Kecamatan Muaragembong sangat tidak aman untuk pengguna kendaraan. Oprit (landasan pacu keluar masuk kemdaraan).
Jembatan yang seharusnya berfungsi untuk memberikan transisi yang lancar bagi kendaraan masuk dan keluar dari jembatan tidak memenuhi standar keamanan yang diperlukan.
Dalam perancangan jembatan, oprit merupakan elemen penting untuk memastikan konektivitas yang efisien antara jalan dan jembatan. Namun, pembangunan jembatan ini dilakukan tanpa menunggu proses pembebasan lahan selesai, menyebabkan oprit jembatan dibuat dengan belokan yang tajam dan tidak aman bagi pengendara.
Ketua umum LSM Kompi Ergat Bustomy menyatakan bahwa kesalahan pembangunan jembatan ini merupakan dampak dari ego dinas yang berujung pada pemborosan anggaran. Pembangunan yang terburu-buru tanpa perencanaan yang matang mengakibatkan desain oprit yang tidak memadai dan tidak memberikan keamanan serta kenyamanan bagi pengendara.
Ditambah lagi, desain oprit jembatan tidak memberikan transisi yang lancar bagi pengendara dan dapat menyebabkan keretakan pada struktur jembatan jika terjadi penumpukan kendaraan,kata Ergat Bustomy, pada Rabu (22/01/2025).
“Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai keamanan dan kelancaran akses jalan menuju jembatan?
“Jembatan ini seharusnya memberikan akses yang aman dan efisien bagi kendaraan yang melintasi, namun faktanya oprit yang dibangun tidak memenuhi standar yang diperlukan. Hal ini sangat memengaruhi estetika jembatan dan juga keselamatan pengendara yang melintas, imbuhnya
Sebagai contoh,sambung Ergat, bahwa jembatan Cipamingkis dibangun dengan perencanaan yang baik dan oprit yang benar, sehingga kendaraan dapat melintas dengan lancar dan aman. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya perencanaan yang matang dan kesinambungan antar dinas terkait dalam pembangunan infrastruktur jembatan”.
“Proyek strategis seperti pembangunan jembatan ini harus dilakukan dengan kerjasama antar dinas dan sinkronisasi yang baik agar hasil pekerjaan dapat optimal sesuai dengan standar keamanan dan kenyamanan yang diperlukan. Keamanan dan kenyamanan pengguna jalan harus menjadi prioritas utama dalam setiap proyek konstruksi infrastruktur, pungkasnya.
(SS/Red)