Kabarnusa24.com – Hasad adalah sifat jelek karena kebencian yang ada disebabkan oleh kurang berimannya kita kepada takdir Allah dan tidak setuju pada pembagian karunia Allah. Ada juga sebabnya karena cinta dunia, takut disaingi, takut diejek oleh orang lain, dan lemahnya iman.
Berikut terdapat beberapa ara untuk mengatasi rasa hasat atau benci terhadap nikmat orang lain :
- Ilmu dan Iman
Dengan mengetahui bahwa hasad itu akan berdampak buruk pada diri sendiri di dunua dan akhirat.
Berikut dampak buruk dari seseorang yang memiliki rasa hasad :
- Menentang takdir Allah
- Menyerupai dengan orang musyrik. Karena orang musyrik bersedih saat ada yang memperoleh kebaikan. Akan tetapi jika memperoleh bencana, malah bergembira.
- Menjadi bala tantara setan
- Memecah bela kaum muslimin
- Kebaikan orang yang hasad akan hilang
- Akan terus berada dalam keadaan sedih
- Menginginkan sendiri pada dirinya bencana
- Menyebabkan turunya musibah karena setiap musibah itu disebabkan karena dosa
- Tidak disukai manuasia
2. Mengingat akibat hasad yang berdampak buruk di dunia maupun akhirat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
“Barangsiapa yang berbuat zalim pada saudaranya, maka hendaknya dia meminta kehalalan padanya, karena kelak di akhirat tiada lagi dinar maupun dirham sebelum kebaikannya diambil untuk saudaranya (yang dia zalimi). Bila tidak memiliki kebaikan maka kejelekan saudaranya (yang dia zalimi) akan diberikan padanya.” (HR. Bukhari, no. 6534)
- Selalu bersyukur dengan yang sedikit
Dari An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad, 4: 278. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 667)
4. Selalu memandang orang yang dibawahnya dalam masalah dunia
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
“Jika salah seorang di antara kalian melihat orang lain diberi kelebihan harta dan fisik [atau kenikmatan dunia lainnya], maka lihatlah kepada orang yang berada di bawahnya.” (HR. Bukhari, no. 6490; Muslim, no. 2963)
Sumber : website rumaysho