Tutup
DaerahPendidikan

Peduli Potensi lokal, KKN-PPM Unimal kelompok 16, Melakukan Sosialiasi UMKM

2
×

Peduli Potensi lokal, KKN-PPM Unimal kelompok 16, Melakukan Sosialiasi UMKM

Sebarkan artikel ini
Peduli Potensi lokal, KKN-PPM Unimal kelompok 16, Melakukan Sosialiasi UMKM

Aceh – kabarnusa24.com.

KKN-PPM Unimal Kelompok 16, Melakukan Kunjungan dan Sosialisasi Tentang UMKM di Gampong Kambam, kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, Kamis, 19 Oktober 2023

 

Dalam rangka meningkatkan UMKM Masyarakat Setempat, Mahasiswa KKN-PPM XXXIV Universitas Malikussaleh kelompok 16 berkunjung sekaligus melakukan sosialisasi UMKM ke rumah Nur Ashma (63), pemilik rumah usaha sekaligus pelestari kue tradisional khas Aceh, “Kak Numa”. Di Gampong Kambam, Kec. Muara Batu, Kab. Aceh Utara. (19/10)

 

Ketika dikunjungi, Rumah Usaha Kak Numa sedang melakukan proses produksi Dodol Beras (Dodoi Breuëh) yang menurut pengakuannya memiliki ciri khas unik dari Dodol Aceh pada umumnya yang menggunakan tepung sebagai bahan pokoknya.

 

“Ini resep (Dodol) turun temurun di keluarga nenek, memang kita menggunakan beras ketannya langsung, gak pake tepung” jelas Nur Ashma berbahasa Aceh.

 

Selain Dodol Beras, Rumah Usaha Kak Numa juga menawarkan berbagai jenis kue tradisional khas Aceh lainnya seperti Halua, Bajèk, Meuseukat, Keukarah dan Bhoi untuk hantaran pernikahan, maupun buah tangan.

 

Perihal harga, Rumah Usaha Kak Numa menawarkan Kue tradisional Aceh produksinya dengan harga yang cukup terjangkau. Khusus hantaran pernikahan Adat Aceh, se-talam besar Dodol Beras atau Halua Kak Numa, lengkap dengan hiasan bermotif tradisional Aceh seperti Pintô Aceh, Pucôk Reubông dsb, dibandrol dengan harga Rp350.000 saja. Bajèk seharga Rp270.000, dan Meuseukat Rp400.000 per-talam-nya.

 

“Kalo untuk oleh-oleh keluar kota ada juga yang Rp20.000, Rp30.000 dst per-cup. Kalo keukarah Rp2000 dan Bhoi Ikan Rp3000 per buah. ” tambahnya.

 

Dari segi pemasaran, selain dari mulut ke mulut, diketahui bahwa Rumah Usaha Kak Numa sudah mulai mejajakan produknya melalui media sosial layaknya Instagram, Whatsapp bahkan Tiktok. Namun masih bisa lebih dikembangkan starteginya seperti pembuatan logo dan label, pendaftaran Nomor Induk Berusaha hingga menjadi UMKM.

 

“Kedepan mungkin adik adik KKN bisa bantu promosi, pemasaran dan membimbing supaya terdaftar UMKM.” harapnya. (ilyas).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *