Jakarta – Indonesia || Kabarnusa24.com
Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) III Majelis Ulama Indonesia 2023 dihadiri oleh dua calon presiden (capres) Republik Indonesia, Sabtu (02/12/2023) di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut kedua capres yaitu Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Kedua tokoh ini memberikan pidatonya secara terpisah dalam kegiatan Mukernas III MUI.
Capres dengan nomor urut 2, Prabowo Subianto menyampaikan rasa terima kasihnya sebab turut diundang dalam kegiatan Mukernas. Dalam kesempatan itu, dia menyoroti pentingnya kedaulatan yang harus dimiliki suatu bangsa.
“Indonesia harus menjadi bangsa yang kuat dan berdaulat, jangan mau didikte bangsa lain. Kita sudah punya sejarah kelam, masa-masa tersebut tidak boleh terulang kembali,” beber Prabowo dalam pidato kebangsaannya.
Belajar dari konflik yang terjadi pada bangsa-bangsa Timur Tengah lain, dia menyebut penyerangan, diskriminasi, hingga genosida lahir salah satunya disebabkan bangsa tersebut belum memiliki kekuatan dan kedaulatan. Sejumlah peristiwa di berbagai negara ini, harus menjadi tolok ukur dan pelajaran bagi bangsa Indonesia.
“Di Timur Tengah ada perang saudara dan penjajahan dari bangsa lain. Bangsa kita jangan mau didikte dan mudah tersulut. Di sini pentingnya persatuan, sebagaimana yang sudah dikokohkan para pendiri bangsa dalam Pancasila. Tinggal kita merawatnya dengan baik,” ujarnya.
Selain Prabowo, dalam forum yang sama dengan waktu berbeda, Anies Baswedan menyoroti pentingnya kesetaraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kesetaraan ini menjadi salah satu instrumen dalam mewujudkan kemakmuran bangsa.
“Indonesia dikaruniai kekayaan alam dan budaya masyarakatnya. Dalam kelimpahan yang kita miliki ini, sayangnya masih terasa ketimpangan. Tugas kita masih cukup serius dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia di negeri ini,” katanya.
Capres dengan nomor urut 1 ini juga menyinggung perihal pembangunan indeks manusia didukung dengan kualitas pendidikan yang baik. Dia menyampaikan perlunya apresiasi diberikan kepada tiap lembaga pendidikan swasta yang ada.
“Kita bisa mengapresiasi lembaga swasta ini dengan meniadakan PBB bagi mereka. Sebab, peran lembaga swasta sama besarnya dengan sekolah negeri dalam memberikan layanan pendidikan di Indonesia,” singgungnya.
Kedua capres tersebut menyampaikan berbagai program unggulan yang ingin mereka wujudkan apabila terpilih dalam Pemilu. Apa yang disampaikan tersebut tujuannya sama, yaitu menyongsong Indonesia yang lebih baik.
Sumber: Majlis Ulama Indonesia (MUI)