Surabaya, – kabarnusa24.com.
Baru saja memasuki awal tahun 2024, kinerja dari Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) khususnya dalam penanganan bidang Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) tidak menjadikan lebih baik, malah terkesan sebaliknya.
Kata-kata itulah yang diteriakkan oleh Aliansi Madura Indonesia (AMI) saat menggelar aksi demonstrasi di kantor Kemenkumham Jatim pada selasa 9 Januari 2024.
Dalam penyampaiannya, Baihaki Akbar, selaku ketua umum AMI menyampaikan bahwasanya adanya peredaran Narkoba, HP dan Pungli di dalam lapas tak luput dari peran aktif oknum petugas sipir.
Seperti salah satu contoh kasus yang dibawanya, yakni Lapas Pemuda Madiun terdapat salah satu bandar narkoba dengan inisial ERW yang menyediakan barang haram tersebut dengan nilai jual yang sangat mahal.
“Bagaimana barang tersebut bisa masuk ke dalam Lapas, sedangkan saat orang berkunjung saja harus melalui tahap pemeriksaan yang sangat ketat, logikanya saja, apakah bisa masuk jika tidak ada peran oknum sipir,” teriak Baihaki dalam orasinya.
Dirinya juga memaparkan tentang kebobrokan dari Lapas Narkotika Pamekasan, juga terdapat salah satu kepemilikan dan penggunaan HP, Pungli dan peredaran narkoba yang menyediakan di lapas tersebut.
“Saya ini mempunyai narasumber yang merupakan mantan napi disana, bahkan saya sudah pastikan sendiri dengan menghubungi orang saya yang berada di dalam lapas, mereka semua membenarkan kalau ada hp dan narkoba di dalam lapas,” imbuhnya.
Sementara itu usai menyampaikan orasinya di depan Kemenkumham Jatim, sejumlah perwakilan AMI diminta masuk untuk didengarkan aspirasi mereka.
Dari hasil pertemuan tersebut diwakili oleh Tjahja selaku Kabid Keamanan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Jatim yang mana dirinya menyampaikan untuk data yang disetorkan oleh AMI akan segera ditindaklanjuti, jika ditemukan bukti valid akan diberikan sanksi tegas.
“Terimakasih atas informasinya kali ini, kita akan segera membentuk Tim untuk segera melakukan kunjungan ke Lapas Pemuda Madiun dan Lapas Narkotika Pamekasan, untuk masalah sanksi kita akan tegas dan terbuka,” urai Tjahja saat menemui perwakilan AMI.