Tiga Faktor Terwujudnya Masyarakat yang Baik

Tiga Faktor Terwujudnya Masyarakat yang Baik

Tiga Faktor Terwujudnya Masyarakat yang Baik

Kabarnusa24.com,- Terwujudnya masyarakat yang baik merupakan dambaan kita semua. Al-Qur’an menyebutkan hal-hal pokok menuju hal itu. Allah Subhaanahu Wata’aalaa berfirman,

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.” (All ‘Imraan: 159)

Berdasarkan ayat di atas, ada tiga faktor penting menuju terwujudnya masyarakat yang baik, yaitu sebagai berikut :

1. Pemimpin yang Lemah Lembut dan Pemaaf

Masyarakat pasti membutuhkan pemimpin yang baik. Di antara ciri pemimpin yang baik adalah mencintai rakyatnya sehingga dia berlaku lemah lembut kepada masyarakat dan memaafkan bila rakyatnya melakukan kesalahan. Itulah yang dicontohkan Rasul ketika Perang Uhud mengalami kekalahan disebabkan sahabat yang tidak disiplin.

2. Menegakan Asas Musyawarah

Jamaah dan masyarakat yang baik juga selalu memperhatikan musyawarah dalam proses pengambilan keputusan, karenanya meskipun para sahabat bersalah dan Rasul memaafkan, maka mereka harus dilibatkan dalam musyawarah. Hal ini juga bukti bahwa mereka telah dimaafkan.

وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ

Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu,

Dalam sebuah hadits disebutkan:
“Tidak akan merugi orang yang beristikharah; tidak akan menyesal orang yang bermusyawarah; dan tidak akan miskin orang yang hemat.” (Ath-Thabrani).

Dalam hadits yg lain :
“Demi Allah, tidaklah suatu kaum itu bermusyawarah melainkan mereka pasti akan mendapatkan petunjuk ke arah apa yang terbaik bagi mereka.” (Al-Bukhari).

3. Bertawakalah Kepada Allah.

Masyarakat yang baik sangat menjunjung tinggi hasil musyawarah. Mereka bertawakal kepada Allah Subhaanahu Wata’aalaa dalam pelaksanaan hasil-hasil musyawarah, karena itu Allah cinta kepada orang yang bertawakal.

فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ

“kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakal kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya” [Ali-Imran/3 : 159]

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهٖۗ وَكَفٰى بِهٖ بِذُنُوْبِ عِبَادِهٖ خَبِيْرًا ۚ

Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.
(Al-Furqan (25): 58).

Sumber: Materi Dakwah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *