Kabarnusa24.com | BEKASI — Masjid Izzatul Islam Grand Wisata, Kabupaten Bekasi, berdiri sejak 2012. Masjid yang didirikan atas inisiatif warga ini berdiri di atas lahan seluas 2.000 meter persegi. Kubah Utama berwana emas yang dipadupadankan dengan ornamen geometri khas arsitektural Islami, menjadikan masjid berkapasitas 2.000 jemaah ini sebagai salah satu rumah ibadah terbesar di Kabupaten bermotto “Swatantra Wibawa Mukti” itu.
Kubah Utama yang berukuran besar itu berada tepat di bagian tengah masjid. Sementara enam kubah kecil berwarna serupa mengelilingi kubah besar yang menambah kesan megah masjid Izzatul Islam.
Fasad dengan garis-garis lengkung, dipercantik dengan sentuhan warna pada dinding yang beraksen lembut, memberikan suasana tenteram, terutama bagi mereka yang menjalankan i’tikaf di bulan Ramadan.
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Izzatul Islam juga mengelola berbagai kegiatan keagamaan dan sosial, termasuk majelis taklim, dakwah bagi kelompok disabilitas, serta baitul mal yang menghimpun zakat, infak, dan sedekah untuk disalurkan kepada warga yang berhak.
Di masjid inilah, pada Senin (24/3/25) Kementerian Agama berkolaborasi dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal meluncurkan program pemberantasan buta huruf al-Qur’an sekaligus mencanangkan program Satu Desa Satu Majelis Taklim. Peluncuran program kolaborasi dua Kementerian itu mempertegas komitmen pemerintah bahwa pembangunan tidak boleh hanya terfokus pada aspek fisik, namun juga pada pembangunan mental dan spiritual masyarakatnya.
Di masjid yang sama, dua hari sebelumnya Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama juga menggelar program dakwah bertajuk “Ngabuburead: Literate to Elevate”, sebuah program yang dihelat untuk menumbuhkan semangat beragama bagi generasi Z.
Setelah dua sesi sebelumnya mengangkat tema “Pemuda Muslim yang Dirindukan” dan “Bahaya Judi Online”, di edisi ketiga, Ngabuburead mengangkat tema “Puasa dan Kesehatan Mental” dengan menghadirkan pendakwah muda, Ustaz Zacky Mirza.
Direktur Urusan Agama Islam, Arsad Hidayat, mengungkapkan, kegiatan ngabuburead digelar untuk mendorong indeks literasi dan semangat keagamaan di kalangan Generasi Z melalui pengemasan kreatif dan relevan bagi anak muda.
“Ngabuburead adalah salah satu program Kemenag yang dilaksanakan oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan Bina Syariah. Kegiatan ini menyasar adik-adik Gen Z, tentu juga orang tua, dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran kita tentang peran literasi dalam kehidupan sehari-hari ,” ujar Arsad.
Sementara itu, dalam ceramahnya, Ustaz Zacky Mirza menjelaskan bahwa puasa Ramadan memberi dampak positif terhadap kesehatan mental, terutama bagi Generasi Z. Ia menekankan bahwa puasa mengajarkan manusia untuk lebih ikhlas, mengendalikan hawa nafsu, serta menjaga emosi.
“Kalau hidup tidak mau pusing dan mental ingin sehat, Ramadan ini kita belajar mengikhlaskan segala yang telah Allah gariskan dalam hidup,” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa ketidakikhlasan terhadap pencapaian orang lain bisa memicu stres. “Mental itu berasal dari hati dan pikiran. Kalau terlalu banyak memikirkan hal yang tidak perlu, akhirnya kita sendiri yang stres, ” jelasnya.
Ngabuburead di Masjid Izzatul Islam menjadi salah satu upaya memperkuat pemahaman agama melalui literasi, sekaligus mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya kesehatan mental di bulan suci. Sebelumnya, acara serupa digelar di Mall Pejaten dan Masjid Istiqlal, diikuti ratusan remaja Muslim.
[Kemenag RI]