Rendah Hati dengan Wajah Luwes

Rendah Hati dengan Wajah Luwes

Rendah Hati dengan Wajah Luwes

Kabarnusa24.Com, Tak dipungkiri rendah hati adalah anjuran utama seorang muslim dalam bersikap, rendah hati juga merupakan akhlaq utama umat mukmin yang sangat dianjurkan Allah dan Rasululllah saw, sikap ini harus mencirikan keimanan dan keteguhan akhlak setiap insan mukmin, Allah SWT berfirman :

وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ

Artinya, “……..dan berendah hatilah engkau terhadap orang yang beriman.” (Qs.Al-Hijr : 88)

Sikap rendah hati sifatnya internal individu merupakan buah taqwa kepada Allah dan buah kepatuhan kepada syariat syariat Allah Swt.

Selanjutnya hubungan eksternal seorang mukmin adalah mewujudkan kerjasama, bantuan, dukungan dan amar makruf nahi munkar maka yang harus menjadi sikap dan tampilan pertama adalah kelembutan, kebijakan perangai dan kemudahan bagi orang lain.

Rasulullah SAW sebagai perintis kelembutan dalam hidup bersama semua orang, saat beliau bermusyawarah maka kelembutan dan kebijakan yang nampak dari beliau.

Disaat beliau memimpin umat maka ketenangan dan kebaikan dinampakkan disaat memerintah, menahan dan memberi instruksi.

Disaat Beliau mengajarkan akhlaq dan pengetahuan kembali maka nampak kelembutan dan penuh pengertian kembali mengemuka.

Disaat mengadili perkara maka terdakwa diberi ruang mengemukakan pembelaan, dan dia dibenarkan bila benar dan dia disalahkan bila salah, Rasulullah SAW selalu penuh khidmat dan tegas berbudi luhur.

Di saat Beliau mendapat laporan diamati secara tenang dan ditelusuri secara baik.

Disaat rasul memimpin ibadah dan pengajian umum maka beliau perhatikan paling akhir dan paling rendah tingkat pemahamannya, sehingga kadang harus mengulang materi hingga tiga kali.

inilah suri tauladan bersikap dan bertindaknya Rasulullah SAW. Islam adalah penghulu seluruh urusan manusia, Rasul diperintah Oleh Allah SWT untuk melakukan perintah Allah SWT dengan terukur, bijak dan bernuansa kelembutan :

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” (Qs. Al-Imran : 159)

Ada dua hal yang pasti menyelamatkan manusia dari api neraka dan pasti memberi keberuntungan dunia dan akherat adalah sedekah yang ikhlash dan ucapan yang penuh lemah lembut:

قال: قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ)). متفقٌ عَلَيْهِ

“Rasulullah SAW bersabda : Bertaqwalah kepada Allah Swt walau dengan memberi sepotong kurma jika engkau tak punya maka gantilah dengan kata yang penuh keramahan.”

Kelembutan itu selalu menyukseskan dan memudahkan urusan dan hal hal penting, Rasulullah SAW bersabda :

إِنَّ الرِّفْقَ لاَيَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَ عُ مِنْ شَيءٍ إِلاَّ شَانَهُ

Artinya, “Sungguh, segala sesuatu yang dihiasi kelembutan akan nampak indah. Sebaliknya, tanpa kelembutan segala sesuatu akan nampak jelek,” (HR Muslim).

Terkadang kelembutan itu terhalang oleh rasa ego, kesombongan dan rasa tahu yang berlebihan, sebaiknya seorang mukmin senantiasa mawas diri, dan sadar diri betapa kelembutan itu juga terselubung oleh sikap individu yang sombong. Wallahu A’lam.

 

Sumber : Pers Rilis Ulasan Renungan – Majlis Ulama Indonesia (MUI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *