Batang, KABARNUSA24.COM, – Dalam rangka mengajarkan peserta didik untuk mencintai alam, menjaga kelestariannya, dan mengubah sampah menjadi sumber ekonomi, SMP Negeri 3 Subah mengadakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Sampahku pada hari Sabtu, 21 Oktober 2023, di SMP N 3 Subah, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang.
Koordinator Kelas 8 Siti Waliyah,S.Pd M.Pd menjelaskan bahwa kegiatan project penguatan profil pelajar pancasila (P5) dengan pembuatan pupuk dari sampah dapur dan sampah daun adalah salah satu cara yang efektif untuk mengajarkan siswa tentang pengelolaan sampah yang baik. Ini memberikan pemahaman pada siswa tentang bagaimana mereka dapat berperan aktif dalam mengatasi masalah sampah di sekitar mereka.
“Kami percaya bahwa memahami dan memanfaatkan sampah organik, seperti sampah dapur untuk pestisida cair dan sampah daun untuk pembuatan pupuk kompos, adalah kunci bagi generasi muda untuk membentuk masa depan yang berkelanjutan,” Jelasnya.
Bukan hanya tentang praktik pengelolaan sampah, tetapi juga mengenai membantu anak-anak memahami bahwa mereka memiliki peran dalam menjaga alam. Dengan pengetahuan ini, kami ingin mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan yang peduli terhadap lingkungan dan mengambil tindakan nyata untuk membuat dunia kita lebih hijau dan berkelanjutan. Dalam dunia yang semakin kompleks dan terhubung, memberdayakan generasi muda dengan pemahaman akan pentingnya menjaga alam adalah investasi berharga untuk masa depan.
Selain itu, Koordinator Kelas 7 Ambarini, S.Pd dirinya menambahkan, bahwa kegiatan ini dilakukan secara berkelompok dengan tujuan untuk mendorong siswa bekerja sama dan bergotong royong dalam menyelesaikan permasalahan sampah. Ini menguatkan nilai-nilai seperti keadilan, karena setiap anggota kelompok memberikan kontribusi yang sama dalam pembuatan pupuk. Hal ini juga memupuk rasa kebersamaan, karena siswa bekerja bersama dalam satu kelompok di bawah bimbingan guru sebagai fasilitator kegiatan.
“Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok dengan tujuan untuk mendorong siswa bekerja sama dan bergotong royong dalam menyelesaikan permasalahan sampah. Ini menguatkan nilai-nilai seperti keadilan, karena setiap anggota kelompok memberikan kontribusi yang sama dalam pembuatan pupuk. Hal ini juga memupuk rasa kebersamaan, karena siswa bekerja bersama dalam satu kelompok di bawah bimbingan guru sebagai fasilitator kegiatan.” Tambahnya
Disisi lain itu Kepala Sekolah Surati, M.Pd, mengatakan bahwa proyek ini tidak hanya berhenti pada pengelolaan sampah, tetapi juga memiliki potensi untuk melatih siswa dalam kewirausahaan di bidang pertanian sayur dan buah, serta sebagai produsen cairan pupuk alami yang ramah lingkungan. Ini adalah inovasi yang mendorong pemikiran kreatif dan berkelanjutan.
“Melalui pembuatan pupuk kompos dan pupuk pestisida dari sampah, kami bukan hanya mengajarkan siswa untuk mencintai alam dan menjaga kelestariannya, tetapi juga untuk menghasilkan nilai ekonomis dari sumber daya yang ada di sekitar kita. Ini adalah upaya nyata untuk melibatkan siswa dalam mewujudkan ‘Hijau Bumiku’ dan memberi mereka peluang lebih lanjut untuk mengembangkan kewirausahaan di bidang pertanian sayur dan buah, serta menjadi produsen cairan pupuk alami yang ramah lingkungan,” ujarnya
Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Komunitas Batang Berkebun yang telah berperan penting dalam menyediakan bahan baku untuk pembuatan pupuk. Ini adalah contoh nyata bagaimana pendidikan karakter dan pelestarian lingkungan adalah upaya bersama yang melibatkan seluruh komunitas. Proyek P5 di SMP Negeri 3 Subah bukan hanya sekadar proyek sekolah, tetapi juga sebuah langkah konkret menuju lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. (SWK)